Kekalahan Liverpool atas Atletico Madrid, Rabu (19/2/2020).
Kekalahan Liverpool atas Atletico Madrid, Rabu (19/2/2020).

MEDAN, kaldera.id – Kekalahan Liverpool 1-0 atas Atletico Madrid, Rabu (19/2/2020), menunjukkan tumpulnya permainan. The Reds terlihat mati kutu melawan Atletico yang bertahan seperti memarkir bus di area pertahanan.

Dalam laga yang digelar di Wanda Metropolitano itu, Liverpool sesungguhnya unggul penguasaan bola hingga 69% berbanding 31% milik Atletico. Tapi, selama 90 menit Liverpool tak mampu melepaskan satu pun tembakan (shot on goal) ke gawang Jan Oblak.

Klopp yang memasang formasi The Winning Team saat menjuarai Liga Champions musim lalu (Liverpool menang dan juara di Stadion Wanda Metropolitano), tak mampu berbuat banyak.

Trio gelandang Henderson, Fabinho dan Wijnaldum, hanya mampu saling oper namun tak dapat diselesaikan oleh trio striker Firmino, Mane dan Salah. Dicatat google, ada 732 operan dari Liverpool. Sementara Atletico hanya 277 operan.

Babak kedua, Mane malah diganti dengan Divock Origi. Tapi tidak juga mampu mengejar ketinggalan gol cepat Saul Niguez di menit ke 4 laga baru berjalan.

Mane Dijepit Lodi, Salah Dipepet Vrsaljko

“Salah sulit lepas dari kawalan bek kiri Liverpool, Renan Lodi. Sedangkan Mane tak berkutik dijaga ketat, Sime Vrsaljko. Statistik Salah dan Mane juga terbilang buruk di laga ini,” mengutip CNNIndonesia.com.

Statistik Mane terbilang buruk karena tidak sekalipun melepaskan tembakan. Origi yang masuk menggantikan Mane juga mengukir catatan buruk serupa.

Salah memang sedikit lebih baik ketimbang Mane dan Origi dengan dua kali melakukan usaha mencetak gol. Tetapi dari dua usaha itu tidak satupun yang tepat mengarah ke gawang Jan Oblak.(f rozi)