JAKARTA, kaldera.id – Institusi penyelenggara ujian masuk perguruan tinggi, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), menyebut Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) disebut bisa dipakai di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bayarannya masih bisa tercakup oleh subsidi dari negara.
“Sementara swasta biasanya juga, tapi tentu enggak semuanya. Bagi perguruan tinggi yang agak elite biasanya nolak karena jumlah yang dibayarkan SPP-nya [dari KIP] itu jauh di bawah SPP asli mereka,” tutur Ketua LTMPT Mohammad Nasih, dalam keterangannya, Rabu (26/2/2020).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Parisitiya Nurwadani menambahkan KIPK nantinya bisa digunakan siswa untuk berbagai tahapan seleksi PTN dan jenis seleksi lainnya.
Yakni, mulai dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) alias jalur prestasi, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), ujian mandiri, hingga ujian mandiri, baik di PTN maupun PTS.
“Jika [pemilik KIPK] tidak lulus SNMPTN, bisa diikutkan SBMPTN. Enggak lulus juga program jalan lagi masuk ke seleksi lainnya,” tutur dia.
Nasih juga menyebut KIP Kuliah bisa dipakai untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) alias jalur prestasi tahun ini.
Daftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) dimulai Maret
Pasalnya, kata dia, pendaftaran KIP Kuliah baru dimulai awal Maret. Sementara, SNPMTN khusus bagi calon mahasiswa kurang mampu yang membutuhkan KIP Kuliah diperpanjang hingga akhir Maret 2020, dari yang semula 27 Februari.
Dia pun meminta calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki KIP Kuliah tetap dapat melakukan pendaftaran SNMPTN hingga pengisian program studi dan pilihan universitas. Namun, ia meminta calon siswa tidak melakukan finalisasi terlebih dulu.
“Pendaftaran KIP Kuliah dimulai awal Maret mendatang. Boleh saja sudah mulai mendaftar dan mengisi informasi-informasi yang perlu dicantumkan di pendaftaran SNMPTN, tetapi kami imbau untuk jangan finalisasi terlebih dulu,” kata Nasih, dikutip dari Antara.
“Jika pendaftaran KIP Kuliah sudah rampung, baru pendaftaran SNMPTN dapat difinalisasi dan cetak kartu,” imbuh dia.
Proses pendaftaran SNMPT sendiri dapat dilakukan melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id/.
Pada laman tersebut, pendaftar akan diminta untuk mengisi biodata, pilihan perguruan tinggi negeri, dan pilihan program studi, serta mengunggah dokumen prestasi tambahan jika ada.
Langkah terakhir adalah finalisasi. Jika sudah finalisasi, pendaftar dianggap telah selesai mendaftar, sehingga harus mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Budi Prasetyo menambahkan KIPK juga bisa digunakan ketika mendaftarkan diri untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang jadi tahapan penting pada SBMPTN.
“Daftar UTBK kan bayar. Kalau [tes ilmu] campuran Rp300 ribu. Kalau soshum atau saintek saja Rp200 ribu. Tapi kalau yang bersangkutan pemegang KIPK, tidak harus bayar,” tuturnya.
Namun dia mengingatkan bahwa seleksi masuk PTN maupun PTS dari jalur manapun tidak memberi keistimewaan bagi peserta KIP Kuliah. Jika perguruan tinggi yang dituju tidak meloloskan siswa, katanya, KIPK juga tidak bisa diloloskan. (fey/arh/cnn/finta)