dr. Dessy Mawar Zalia, M.Ked., Sp.KJ Pengurus PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) Sumatera Utara dalam keterangan persnya
dr. Dessy Mawar Zalia, M.Ked., Sp.KJ Pengurus PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) Sumatera Utara dalam keterangan persnya

MEDAN, kaldera.id – Pandemi Covid-19 selain menyerang kesehatan fisik juga berdampak pada kesehatan jiwa sehingga tak sedikit masyarakat mengalami cemas, stres bahkan marah.

“Kasus stres akibat pandemi Covid-19 ini sudah sangat banyak. Kecemasan masyarakat merupakan hal yang wajar ditengah Covid-19 ini, namun masyarakat tidak boleh panik harus tetap waspada,” kata dr. Dessy Mawar Zalia, M.Ked., Sp.KJ Pengurus PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) Sumatera Utara dalam keterangan persnya, Senin (13/4/2020).

Dessy menyebut, stres yang dialami masyarakat bisa dipicu karena perubahan kondisi serta perubahan aktivitas yang menuntut masyarakat untuk tetap di rumah.

“Pembatasan aktivitas ini membuat sebagian masyarakat bosan, namun jika keluar rumah ia takut akan tertular virus ini sehingga membuat masyarakat stres,”jelasnya.

Disampaikan juga, stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah. Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa.

“Oleh karena itu, kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik,” terangnya.

Dalam mengahadapi stres ini, ia pun memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan guna mengurangi stres saat pandemi Covid-19.

Pertama membatasi informasi yang terima seputar Covid-19.

“Jadi jangan semua informasi itu kita terima. Artinya mencari informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan,” ujarnya.

Kedua, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan masyarakat bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi.

“Bisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti Yoga untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan,”tutur Dessy.

Selanjutnya, yang ketiga, membatasi aktivitas untuk beberapa saat terakhir ini. Namun apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak, yaitu melalui telepon ataupun media sosial.

Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi Sehatpedia yang dikelola oleh PDSKJI untuk berkonsultasi tentang Covid-19 dan mendapat pendampingan dari para profesional.

“Silakan mendownload aplikasi Sehatpedia ini. Lalu nanti tinggal milih, masyarakat bisa konsultasi terkait dengan Covid-19. Kita akan lakukan pendampingan,” pungkasnya. (finta rahyuni)