Mediasi kedua belah pihak di Polsek Batang Kuis. (ist)
Mediasi kedua belah pihak di Polsek Batang Kuis. (ist)

MEDAN, kaldera.id – Polresta Deli Serdang mediasi kesalahpahaman antara ormas keagamaan Batang Kuis dengan pemilik warung kopi yang juga jual tuak dan buka tanpa menghormati kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Peristiwa itu terjadi di warung kopi milik salah seorang warga di Desa Batang Kuis Pekan, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (28/4/2020). Dimana sejumlah orang dari ormas keagamaan meminta aktivitas warung kopi tersebut dihentikan.

Permintaan tersebut tak digubris hingga terjadi pengrusakan di warung tersebut. Hal ini membuat pemilik warung keberatan dan melakukan perlawanan. Kericuhan pun tak terhindarkan hingga persoalan ini dilaporkan ke pihak kepolisian. Pengrusakan ini sendiri heboh di masyarakat usai viral melalui media sosial.

Tak ingin persoalan ini semakin pelik dan melibatkan banyak pihak, Polresta Deli Serdang pun memediasi kedua belah pihak dengan mempertemukan di Kantor Polsek Batang Kuis. Mediasi yang dipimpin Kapolsek Batang Kuis AKP Simon Pasaribu, mediasi pun mencapai kesepakatan kedua belah pihak.

Hasilnya, kepada pemilik warung kopi berjanji tidak akan menjual tuak lagi dan tidak mengizinkan supir-supir minum tuak di warungnya. Sedangkan pihak ormas keagamaan agar tidak lagi melakukan kegiatan main hakim sendiri tanpa adanya koordinasi dengan pihak kepolisian ataupun kepala desa setempat.

“Mediasi akan terus kita lakukan antar kedua belah pihak agar tidak saling salah paham. Mari saling menjaga lingkungan kita tetap kondusif,” ungkap Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Yemi Mandagi dalam keterangan tertulisnya.

Mantan Kapolres Pelabuhan Belawan itu itu pun mengimbau kepada seluruh pihak agar berkordinasi dengan pihak terkait bila merasa keberatan ataienemukan hal-hal yang menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Silahkan laporkan ke Bhabinkamtibmas dan kades apabila menemukan hal yang tidak wajar. Pasti akan kita respon dan tindaklanjuti untuk menghindari keributan seperti ini lagi,” pungkas Yemi. (haris)