Di Madina, Gus Irawan Sampaikan Program Integrasi Petani

Ketua HKTI Sumut H.Gus Irawan Pasaribu
Ketua HKTI Sumut H.Gus Irawan Pasaribu

SIABU, kaldera.id- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bersama Pemuda Tani Indonesia (PTI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PTI Kabupaten Mandailing Natal (Madina) didukung Bank Negara Indonesia, Perum Bulog serta asuransi Jasindo melakukan sosialisasi Program On Farm Petani Mandiri di Desa Huraba II Kecamatan Siabu, Madina. Minggu (03/07/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua HKTI Sumut H.Gus Irawan Pasaribu, Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina SP MSi, Sekretaris HKTI Sumut Muhammadsyah, Bendahara HKTI Sumut H.Kamsir Aritonang, Anggota DPRD Madina Fraksi Gerindra Suhandi, Ketua DPC PTI Mandailing Natal Ahmad Riski Pane, Bendahara DPC PTI Mandailing Natal Alfi Fadlan, Kepala Desa (Kades) Huraba II, sejumlah petugas penyuluh lapangan (PPL) dan para petani di Kecamatan Siabu.

Dalam sosialisasi tersebut, H. Gus Irawan Pasaribu yang juga merupakan anggota Komisi XI DPR RI itu menyampaikan, Program On Farm Petani Mandiri merupakan program integrasi dari hulu hingga hilir untuk memfasilitasi para petani padi, mulai dari akses pembiayaan, sarana produksi pertanian, penyuluhan, asuransi tani, hingga pasar.

“Kita berharap dengan adanya Program On Farm Petani Mandiri, dapat membuat petani semangat dalam bertani dan tentunya kita berharap program ini berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen ,” kata Gus Irawan.

Program On Farm Petani Mandiri adalah kegiatan usaha budi daya komoditas

Sementara, Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina, pada kesempatan itu mengatakan, Program On Farm Petani Mandiri adalah kegiatan usaha budi daya komoditas, khususnya padi, yang dilakukan dengan menggunakan pola mandiri, kemitraan dan sinergi.
“Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan melakukan upaya peningkatan produktifitas dan produksi petani. Untuk mencapai hal tersebut petani butuh bibit unggul, pupuk, pestisida dan peralatan lainnya. Semua itu tentu butuh biaya. Karena itu, hari ini kita hadirkan BNI selaku pihak yang akan mendukung pembiayaan petani untuk bisa berproduksi. Harapan kita, dengan dukungan BNI dan Bulog, Program On Farm Petani Mandiri di daerah ini dapat segera dijalankan pada musim tanam berikutnya,” kata Muhammad Fadly Abdina.

Di tempat yang sama, Ketua DPC PTI Mandailing Natal Ahmad Riski Pane menyampaikan, masalah utama dalam pengembangan usaha pertanian adalah modal, selama ini untuk bisa berproduksi petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak. Para tengkulak umumnya adalah pemilik kilang padi yang sesukanya mempermainkan harga gabah hasil panen petani.

“Masalah utama dalam memulai usaha khususnya pertanian ini adalah minimnya akses permodalan, Kita tau selama ini petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak. Harga gabah hasil panen petani ditentukan oleh tengkulak. Inilah penyebab taraf hidup petani padi di daerah ini dari tahun ke tahun tak pernah sejahtera, Sementara mayoritas masyarakat kita di Mandailing Natal pada umumnya adalah petani, karena itulah kita berani mengundang Bapak H Gus Irawan Pasaribu selaku ketua HKTI Sumut untuk hadir langsung di Mandailing Natal” ucap Pane.(finta rahyuni)