Pemprov Sumatera Utara (Sumut) akhirnya memanggil pihak Pertamina Regional Sumbagut terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Sumut
Pemprov Sumatera Utara (Sumut) akhirnya memanggil pihak Pertamina Regional Sumbagut terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Sumut

MEDAN, kaldera.id- Pemprov Sumatera Utara (Sumut) akhirnya memanggil pihak Pertamina Regional Sumbagut terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Sumut.

Pertemuan ini digelar secara tertutup yang dipimpin oleh Sekdaprovsu, R Sabrina di ruang kerja Sekdaprovsu lantai 9 kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan Senin (5/4/2021).

Usai pertemuan, Sabrina sendiri enggan menjelaskan lebih banyak terkait pertemuan dengan Pertamina yang dihadiri oleh Excecutive General Manager Regional Sumbagut, Herra Indra Wirawan itu. Kata Sabrina, untuk penjelasan lebih lanjut bisa ditanyakan langsung kepada pihak Pertamina.

“Nanti Pertamina yang akan menjelaskan ya,” ujar Sabrina.

Ia juga menegaskan bahwa Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 01 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) bukan tidak berbicara soal harga BBM.

“Pergub kita bukan soal harga, kita pajak nya. Nanti itulah dijelaskan sama mereka,” tambah Sabrina.

Pihaknya juga memastikan kepada Pertamina apakah Pergub terkait aturan Tarif PBBKB untuk jenis bahan bakar non subsidi sebesar 7,5 persen itu bermasalah. Namun ia menyebut ternyata tidak ada masalah.

“Pergub kita itu apa bermasalah atau tidak ternyata tidak. Pergub kita masih di dalam batas peraturan,” ujarnya.

Sementara itu, Excecutive General Manager Regional Sumbagut, Herra Indra Wirawan membantah pertemuan dengan Sekdaprovsu membahas tentang kenaikan harga BBM. Namun ia menyebut, pertemuan itu membahas tentang sebuah proyek. Ia sendiri tidak menjelaskan proyek apa yang dimaksudnya.

“Terkait pertemuan dengan sekda itu ngomong yang lain itu, masalah proyek. bukan soal BBM,” ujarnya.

Ia juga mengatakan tidak ada masalah yang terjadi dengan kenaikan harga BBM. “Gak ada sebenarnya, kami fine-fine aja,” sambungnya. (finta rahyuni)