MEDAN, kaldera.id – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, lokasi penjualan pakaian bekas (monja) import di Pajak Sambu, Jalan Sutomo Medan, mulai dipadati para pembeli.
“Beberapa hari ini sudah mulai terlihat ramai pembeli. Mungkin karena menjelang lebaran ini,” kata Petra Simanjuntak pedagang pakaian bekas, Senin (3/5/2021).
Diakui Petra, omset penjualan pakaian bekasnya meningkat drastis dalam bebera hari belakangan ini.
Dijelaskannya, sebelum memasuki bulan Ramadhan, pembeli cenderung sepi. Biasanya dia berpenghasilan Rp200 hingga 350 ribu per hari.
Namun semenjak bulan Ramadhan ini, pembeli ramai. Beberapa hari belakangan, dia bisa berpenghasilan hingga jutaan Rupiah.
“Mulai seminggu-seminggu puasa sudah ramai juga pembeli. Tahun ini beda dengan tahun sebelumnya, lebih ramai tahun ini. Tahun kemarin mungkin karena efek pandemi, makanya takut orang itu keluar,” kata Petra menambahkan.
Sementara itu, salah seorang pembeli yakni Nadilla Afriani warga Kecamatan Medan Perjuangan mengakui bahwa, jika pakaian import bekas di Pajak Sambu relatif murah harganya.
Selain murah, kualitas pakaian bekas import di Pajak Sambu juga tidak kalah kualitasnya dengan pakaian baru yang ada di Mall.
“Murah, berkualitas. Tidak kalah saing lah sama pakaian baru. Merk-merknya juga terkenal,” kata Nadilla mengakui.
Lebih lanjut, meski masih dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19, para pembeli tetap antusias berburu pakaian bekas.
Meski begitu, para pedagang maupun pembeli tetap mengenakan masker dan memakai hand sanitizer guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
“Mudah-mudahan aman lah. Berpikiran positif saja. Lagian disini semuanya menggunakan masker kok,” tukas Nadilla.
Dari data yang dapat Kaldera.id himpun di lokasi, beberapa pedagang memprediksi, para pembeli akan terus ramai berdatangan hingga Hari Raya Idul Fitri. (mustivan mahardhika)