Energi Terkuras Pilkada, Bupati Labusel dan Madina Diminta Kerja Keras

Pilkada 2020 Labuhanbatu Selatan (Labusel) dan Mandailing Natal (Madina) menjadi dua daerah yang terjadi konflik saling gugat oleh masing-masing Paslon hingga berujung pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU).
Pilkada 2020 Labuhanbatu Selatan (Labusel) dan Mandailing Natal (Madina) menjadi dua daerah yang terjadi konflik saling gugat oleh masing-masing Paslon hingga berujung pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU).

MEDAN, kaldera.id- Pilkada 2020 Labuhanbatu Selatan (Labusel) dan Mandailing Natal (Madina) menjadi dua daerah yang terjadi konflik saling gugat oleh masing-masing Paslon hingga berujung pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU).

Selain kedua daerah itu, ada juga Kabupeten Labuhanbatu yang hingga kini belum juga terselesaikan.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat pelantikan menuntut Bupati/Wakil Bupati yang dilantik untuk bekerja keras dan segera melakukan konsolidasi dengan pimpinan setempat.

“Setelah pulang dari sini jangan terus eforia. Pelajari dan persiapkan dengan benar apa yg harus anda kerjakan nanti untuk rakyat. Dan pahami benar-benar sumpah jabatan itu,” ujar Edy.

“Omong kosongnya Sumatera Utara ini bermartabat kalau ada salahsatu kabupaten yang tidak bermartabat,” sambungnya.

Edy juga memberikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) kepada mereka yang dilantik untuk melakukan perbaikan di daerah masing-masing.

Kepada Labusel, Edy mengingatkan untuk melakukan perbaikan serapan anggaran. Pasalnya, Labusel menjadi daerah yang paling rendah serapan anggaranya diantara 33 kab/kita di Sumut.

“Untuk serapan anggaran yang minim seperti Kabupaten Labusel nomor 33 saya meminta Kepala Daerah terpilih yang sudah dilantik segera konsolidasi,” ujar Edy.

Sementara Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Edy juga memberikan banyak tugas untuk segera diselesaikan. Mulai dari tambang emas ilegal hingga masalah sosial, dan ekonomi.

Terkait tambang emas ilegal, Edy meminta agar segera ditutup. Ia juga mengatakan akan mengalihkan para pekerja tambang emas ilegal dengan pekerjaan di sektor lainnya seperti, pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.

“Termasuk kasus limbah Mercuri yang digunakan untuk tambang emas liar. Kita rencanakan kemarin tapi terhenti. Tapi rencana itu akan ditindaklanjuti. Nanti akan kita fasilitasi,” jelas Edy.

Selain itu, lanjut Edy Madina juga menjadi salah satu daerah dengan masalah kesehatan tertinggi, seperti stunting dan TBC.

Kemudian, Edy juga mendorong pembangunan Madina agar bisa dilaksanakan dengan sebaik mungkin.

Lalu, Bupati/Wakil Bupati juga diingatkan untuk mendorong perekonomian di Madina. Terlebih menurut Edy, Madina memiliki tanah yang subur yang bisa mendorong perekonomian lewat pertanian.

“Ada kopinya, ada sayur-mayur dan buah-buahan. Itu sangat menjanjikan,” pungkas Edy. (finta rahyuni)