Para warga dan wisatawan yang berkunjung ke daerah Danau Toba kini tak perlu khawatir lagi blank spot. XL Axiata memastikan telah menyelimuti sekitar 70 desa di sekeliling Danau Toba dengan jaringan mereka.
Para warga dan wisatawan yang berkunjung ke daerah Danau Toba kini tak perlu khawatir lagi blank spot. XL Axiata memastikan telah menyelimuti sekitar 70 desa di sekeliling Danau Toba dengan jaringan mereka.

MEDAN, kaldera.id – Para warga dan wisatawan yang berkunjung ke daerah Danau Toba kini tak perlu khawatir lagi blank spot. XL Axiata memastikan telah menyelimuti sekitar 70 desa di sekeliling Danau Toba dengan jaringan mereka.

Jaringan 4G XL Axiata disebut telah menjangkau sedikitnya 70 desa dan 28 kecamatan. Dengan demikian Danau Toba bisa memantapkan tujuannya menjadi destinasi super-prioritas dan berkelas dunia.

“Jaringan 4G akan mendukung keberadaan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas dan berkelas dunia, serta tentunya juga akan sangat bermanfaat untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial warga masyarakat setempat. Selain itu, para pelaku industri besar maupun kecil di sana juga bisa memanfaatkan layanan dari kami. Saat ini, layanan XL Axiata telah menjangkau 77 persen Kawasan Danau Toba yang terdapat di tujuh kabupaten,” jelas Group Head XL Axaita West Region, Desy Sari Dewi, dalam keterangannya, Senin, (27/9/2021).

Jaringan XL Axiata di Kawasan Danau Toba ditopang oleh total lebih dari 315 BTS

Menurut Desy, jaringan XL Axiata di Kawasan Danau Toba ditopang oleh total lebih dari 315 BTS, termasuk sebanyak 115 merupakan BTS 4G. Sebagian besar jaringan 4G tersebut berada di Kecamatan Balige dan Kecamatan Ajibata, di Pulau Samosir, masuk Kabupaten Toba Samosir yang merupakan kawasan wisata dengan banyak penginapan dan lokasi wisata.

Selain itu, BTS 4G juga menopang aktivitas ekonomi masyarakat di Parapat, Kabupaten Simalungun, yang menjadi pintu utama masuk kawasan Danau Toba dengan pelabuhan kapal ferry penyeberangan. BTS 4G lainnya berada di tengah-tengah pemukiman warga pedesaan sekeliling danau, yang masuk di Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir.

Dalam dua tahun terakhir, trafik penggunaan layanan data 4G terus tumbuh hingga 250 persen di kawasan Danau Toba, meski aktivitas pariwisata menurun drastis dibanding masa sebelum pandemi. Menurut Desy, hal ini menunjukkan jaringan 4G di sana dimanfaatkan secara maksimal oleh warga setempat untuk berbagai keperluan, termasuk aktivitas produktif, sosial, juga hiburan.

Apalagi, selama masa pandemi, anak-anak sekolah juga harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Ada sekitar 650 ribu pelanggan di kawasan yang masuk di wilayah tujuh kabupaten tersebut, dari total sekitar 3,70 juta pelanggan di seluruh Sumatera Utara.

“Kami yakin, saat nanti pandemi sudah terkendali dan kawasan wisata mulai dibuka kembali, maka trafik data akan meningkat pesat. Apalagi Danau Toba sudah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas. Sebagai destinasi super prioritas, kawasan ini juga akan menjadi lokasi prioritas penerapan jaringan 5G. Sembari menunggu implementasi 5G XL Axiata di sana, kami juga telah menyiapkan infratruktur penunjangnya, antara lain dengan fiberisasi jaringan di sekitar Danau Toba,” lanjut Desy.(rel/f rozi)