Jembatan Sei Wampu, Langkat
Jembatan Sei Wampu, Langkat

LANGKAT, kaldera.id – Gerak cepat Plt Bupati Langkat, Syah Afandin berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya ke Kementerian PUPR terkait mengupayakan berlanjutnya pembangunan Jembatan Sei Wampu, serta perbaikan jalan lintas sumatera di Kabupaten Langkat membuahkan hasil.

Proyek pembangunan jembatan tersebut yang sebelumnya tertunda selama lebih dari 5 tahun kembali dilanjutkan untuk tahap penyelesaian pembangunan. Bahkan direncanakan rampung akhir 2022.

Hal itu disampaikan pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) saat melakukan audiensi dengan Plt Bupati Langkat, di Ruang VIP Kantor Bupati Langkat, Stabat, Selasa (22/3/2022).

Plt Bupati Langkat dikesempatan itu, mengucapkan terimakasih atas respon cepat pihak Kementerian PUPR, dari hasil koordinasi dan loby pihaknya dengan BBPJN Sumut untuk segera menyelesaikan pembangunan jembatan yang menghubungkan jalan lintas Sumut-Aceh.

Plt Bupati Langkat, Syah Afandin saat berdiskusi dengan perwakilan Kementrian PUPR
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin saat berdiskusi dengan perwakilan Kementrian PUPR

“Terimakasih banyak atas respon cepat BBPJN Sumut dan prioritas yang diberikan oleh Kementerian PUPR,” sebutnya.

Ondim panggilan akrab Plt Bupati Langkat, meyakini selesainya pembangunan Jembatan Sei Wampu yang sebelumnya telah menjadi isu nasional ini memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi (kecepatan transportasi).

“Jembatan itu sering terjadi macet. Apalagi saat hari besar seperti Idul Fitri. Jadi, jembatan yang baru ini akan memberikan kenyamanan pengendara yang terhindar dari kemacetan. Termasuk peningkatan ekonomi pada kecepatan transportasi ekspedisi,” terangnya.

Ondim juga menjelaskan, bahwa jalinsum khususnya Jalan dari Tanjung Pura menuju Stabat sudah dalam proses perbaikan. Sehingga lubang-lubang yang ada sedang dalam proses penambalan. Dalam tahun ini juga jalinsum mulai dari perbatasan Aceh sampai perbatasan Binjai sedang dalam proses lelang anggaran sebesar Rp173 miliar dengan panjang penanganan jalan sepanjang 39,5 Km, berupa perbaikan dan peningkatan jalan (Overlay) aspal hotmix.

“Kita doakan semoga proses lelang berjalan lancar dan projek perbaikan jalan ini segera terlaksana secepatnya,” ungkapnya.

Tiga Pembangunan Nasional di Langkat

Sementara PPK 4.1 Kementerian PUPR, Munawar menjelaskan, kehadiran pihaknya bertujuan menyampaikan tiga proyek rencana perbaikan dan pembangunan jalan lintas Sumatera tahun anggaran 2022 di Kabupaten Langkat.

Tiga proyek nasional tersebut diantaranya;
1.Melanjutkan pekerjaan jembatan Sei Wampu, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022.
2. Proyek reguler pemeliharaan jalan lintas Sumatera, sedang berjalan.
3. kontrak multi years 2 tahun anggaran, menggunakan alokasi dana surat berharga sariat negara (SBSN), dengan pagu sebesar Rp.173 miliar, untuk rehab (Lapis ulang) jalan lintas sepanjang 39,5 kilometer, dari Besitang batas Provinsi Aceh, Tanjung Pura, dan Lingkar Luar Binjai.

“Saat ini hal itu (poin ketiga-red) masih dalam proses lelang LPSE Kementerian PUPR. Semoga lelang dapat berjalan lancar. Sehingga pembangunan dapat direalisasikan pada tahun ini,” ucapnya.

Munawar pun mengakui, persetujuan proyek hasil desakan pemerintah daerah (pemda) melalui kepala daerah dalam upaya menjemput bola, sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab kepala daerah terhadap masyarakatnya.

Sedangkan pelaksanaan reguler perawatan jalan raya, di prioritaskan dalam upaya menutup lubang, sebelum memasuki langkah peningkatan kapasitas atau perbaikan jalan secara utuh ditargetkan rampung sebelum lebaran tiba.

Ditargetkan rampung akhir 2022

Menanggapi progres pembangunan Jembatan Sei Wampu yang juga merupakan salah satu rencana strategis Kementrian PUPR, Munawar mengatakan proyek tersebut saat ini berjalan dalam kontrak ketiga yang ditargetkan rampung akhir 2022.

Dia menambahkan, keterlambatan dalam pembangunan jembatan akibat terjadinya kelalaian penyedia jasa serta adanya wanprestasi, serta utamanya tingkat kesulitan pada pemasangan lengkung rangka jembatan.

“Sepertinya ini nanti juga menjadi salah satu ikon (land mark) di Langkat, karena Jembatan Sei Wampu pertama di Sumatera Utara yang menggunakan model lengkung,”ungkapnya.

Munawar berharap peran serta dan dukungan pemerintah daerah dalam upaya pembebasan lahan, guna mempermudah pembangunan jembatan Sei Wampu, dan jembatan darurat pengganti untuk pembangunan penggantian jembatan CH Tanjung Pura pada tahun depan.(reza)