Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat turut dalam kunjungan spesifik (kunspek) ke daerah di Semarang, Jawa Tengah.
Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat turut dalam kunjungan spesifik (kunspek) ke daerah di Semarang, Jawa Tengah.

 

SEMARANG, kaldera.id- Selama Ramadan dan jelang Idul Fitri berbagai harga komoditas biasanya akan merangkak naik sebagai tren musiman. Maka dari itu diharapkan kenaikan harga komoditas tersebut tidak menimbulkan inflasi yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat.

Harapan ini disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat turut dalam kunjungan spesifik (kunspek) ke daerah di Semarang, Jawa Tengah. Dia bersama Komisi XI menggelar pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statustik (BPS), Jumat (8/4/2022).

Seperti diketahui, pengaruh inflasi terhadap daya beli sangat besar. Pada kasus di Jawa Tengah, misalnya, pada Maret 2022, harga komoditas memang merangkak naik. Data dari BPS, inflasi yang terjadi juga naik.

“Apabila inflasi dapat terjaga, maka akan mempunyai pengaruh tehadap daya beli masyarakat yang pada akhirnya dapat mendorong perekonomian lebih baik lagi selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” kata politisi Partai Gerindra itu. Karenanya, demi mendukung perkembangan ekonomi yang berkesinambungan dan menjaga kesejahteraan masyarakat, maka sangat penting menjaga tingkat inflasi pada level yang terjaga.

“Terkait Inflasi, BI bersama instansi lainnya telah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di daerah-daerah. Pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tentu TPID harus bisa menunjukkan perannya mengingat pada momentum ini biasanya terjadi kenaikan harga-harga di masyarakat yang berdampak terhadap berkurangnya daya beli,” kata Gus Irawan Pasaribu. (rel/arn)