Banjir yang melanda Kota Medan akibat hujan deras, Kamis (18/8/2022) membuat warga terpaksa dievakuasi dari pemukimannya sementara.
Banjir yang melanda Kota Medan akibat hujan deras, Kamis (18/8/2022) membuat warga terpaksa dievakuasi dari pemukimannya sementara.

 

MEDAN, kaldera.id – Banjir yang melanda Kota Medan akibat hujan deras, Kamis (18/8/2022) membuat warga terpaksa dievakuasi dari pemukimannya sementara. Sebab, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Situasi tersebut membuat Anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS, Dhiyaul Hayati meminta Pemko Medan, Pemprovsu dan pemerintah pusat segera berkolaborasi mengatasi persoalan ini. Salah satunya segera normalisasi sungai dan drainase.

Menurutnya, saat ini sungai yang melintasi Kota Medan mengalami pendangkalan. Sejatinya normalisasi sungai merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui instansi terkait.

Begitu juga dengan Pemprovsu. Saat ini banyak drainase di jalan provinsi mengalami penyumbatan. Akibatnya, berpengaruh kepada drainase kota.

“Kami berharap drainase di jalan provinsi di benahi pemprov melalui instansi terkait. Sebab, banyak yang tumpat. Apalagi titik titik genangan air semakin banyak,” katanya kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).

Dhiyaul menuturkan, berdasarkan laporan warga yang diterimanya beberapa titik genangan air terjadi, di Jalan Bunga Sakura Raya simpang Pasar Melati menuju arah Terminal Pinang Baris. Akibat jalan air tidak lancar meluap ke pemukiman warga.

“Jalan itu merupakan tanggung jawab provinsi, termasuk drainasenya. Makanya, perlu dinormalisasi,” katanya.

Begitu juga di beberapa kawasan lainnya, termasuk yang menjadi tanggungjawab Pemko Medan seperti di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Selayang, Sunggal dan lainnya.(Reza)