MEDAN, Kaldera.id – Thailand si Negeri Gajah Putih memang menjadikan gajah sebagai atraksi seperti angkutan turis. Dari sekian banyak gajah, Pai Lin salah satunya. Pai Lin gajah betina berusia 71 tahun itu telah bekerja sebagai atraksi pengangkut turis selama 25 tahun. Selama itu, Pai Lin harus membawa howdah, sejenis tempat duduk yang bisa diisi sampai 6 orang. Karena itu, tulang punggungnya jadi cacat dan dia memiliki banyak bekas luka yang disebabkan oleh luka tekanan.
Pai Lin diselamatkan oleh Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT) pada tahun 2007. Menurut Amy Jones, juru bicara WFFT, keadaan Pai Lin saat itu sungguh mengenaskan.
Pai Lin tiba di Thailand dengan takut, dehidrasi, kurus dan menderita infeksi pernapasan yang mengakibatkan keluarnya cairan dari hidung dan mata.
Gajah sendiri sudah jadi bintang atraksi lama yang tersebar di seluruh Asia Tenggara.
“Meskipun gajah mungkin dikenal karena kekuatan dan ukurannya, punggung mereka tidak dirancang secara alami untuk menahan beban, karena duri mereka menjulur ke atas. Tekanan konstan pada tulang punggung mereka dari turis dapat mengakibatkan kerusakan fisik permanen, yang dapat dilihat pada Pai Lin kami yang lembut,” ujar Direktur proyek WFFT Tom Taylor, dikutip dari The Straits Times, Jumat (10/3).
Kini Pai Lin bersama 22 gajah lain yang telah diselamatkan tinggal di cagar alam WFFT di Provinsi Phetchaburi, Thailand Barat. Gajah-gajah ini diberi perawatan selama 24 jam, sumplemen khusus dan makanan padat nutrisi. (det/riza r)