ASAHAN, kaldera.id- Transaksi nontunai yang sedang digalakkan sekarang dapat meminimalisir perilaku korup. Karena setiap aktivitas akan tercatat, sementara perilaku korup lazimnya dilakukan secara tunai agar tidak tercatat.
Demikian antara lain dikemukakan anggota DPR RI H Gus Irawan Pasaribu pada saat dialog publik dengan tema “Implementasi QRIS : Menuju Masyarakat Nontunai” yang berlangsung di Shanrila Hotel Ledongbarat Kecamatan Aekledong Asahan, Minggu (29/10/2023).
“Kalau mau korupsi hilang, lakukan transaksi nontunai. Karena tidak mungkin orang korupsi dengan transaksi yang tercatat,” ujar anggota Komisi XI DPR RI pada acara yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai elemen.
Menurut politisi Gerindra tersebut, digitalisasi adalah suatu keniscayaan sehingga nantinya semua aktivitas akan berlangsung secara digitalisasi. Bukan hanya sekedar transaksi.
Merujuk pengalamannya beberapa waktu lalu saat menghadiri wisuda anaknya di Amerika, mantan Dirut Bank Sumut itu mengatakan semua aktivitas sudah berlangsung secara digital.
“Mulai rental mobil, makan dan berbelanja, semua tidak lagi menggunakan uang tunai,” kenangnya seraya berharap Indonesia dapat melakukan hal yang sama di masa mendatang.
“Kita harus menyesuaikan. Kalau tidak akan tertinggal,” tegasnya seraya menyebutkan Eropa pada 2007 lalu sudah melakukan hal tersebut saaat dirinya melakukan kunjungan kerja ke kawasan itu.
Dia optimis hal itu terwujud, karena seperti pengalamannya pada pagi hari sebelum acara, di salah satu warung di kawasan Kampungpajak Kecamatan Na IX-X, warung kopi di tempat itu sudah menyediakan layanan QRIS (Quick Respon Code Indonesian Standard).
Selain itu Ketua DPD Gerindra Sumut itu menambahkan, digitalisasi juga menyegah tindak kriminal seperti perampokan. Karena masyarakat tidak lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar pada aktivitas sehari-hari.
Turut memberikan paparan Kasi Humas Bank Indonesia Cabang Pematangsiantar Santi Winarti Hutajulu dan Kordonator acara yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Dedi Arfan Sinaga.
Acara diisi dengan tanya jawab dan bagi penanggap diberikan souvernir dari Bank Indonesia. Kegiatan diawali dengan doa yang disampaikan Sekretaris DMI Labura Suriatin SPdI.