MEDAN, Kaldera.id – Tapanuli Selatan, Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) Darul Mursyid merayakan momen bersejarahnya dalam perjalanan 5 tahunnya dengan menggelar acara “Gebyar Aksi Peduli” di Aula Pesantren Darul Mursyid, Tapanuli Selatan, pada tanggal 14 Desember 2023. Acara ini mencatatkan tonggak penting dalam sejarah LPU, menandai dedikasinya selama lima tahun dalam menyelenggarakan program-program pemberdayaan yang mengutamakan kesejahteraan umat.
Acara ini tidak sekadar menjadi perayaan semata, melainkan juga sebuah langkah strategis untuk membangun ekonomi umat. Keseriusan ini tercermin dalam keterlibatan LPU dalam seminar kebangkitan ekonomi umat, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara.
Direktur PDM, Drs. Yusri Lubis, menjelaskan bahwa Darul Mursyid, sebagai Lembaga Pendidikan, telah menjalankan visi dan misinya secara konsisten setiap tahun.
“Visi terbaru kami, dari 2018 hingga 2023, adalah memajukan ekonomi umat. Kami bergerak di berbagai sektor untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini, fokus kami adalah pada sektor kopi. Ini sejalan dengan PDM Kopi, yang sudah memiliki pabrik kopi dan perkebunan,” ujarnya.
Lubis menambahkan bahwa mereka telah menyiapkan 80.000 bibit kopi untuk didistribusikan kepada petani dan ditanam di dua kecamatan, Saipar Dolok Hole.
Jafar Syahbuddin Ritonga, DBA, Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Yayasan, menyatakan, “Acara LPU ini kami kaitkan dengan seminar kebangkitan ekonomi umat yang diselenggarakan bersama MUI Provinsi Sumatera Utara. Ini menunjukkan keseriusan Pesantren Darul Mursyid dan MUI Sumatera Utara dalam membangun ekonomi umat.” Melalui LPU, Pesantren Darul Mursyid terbukti bukan hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga memiliki lembaga yang secara fokus terlibat dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Salah satu inisiatif signifikan yang diambil oleh LPU adalah pemberian 80.000 bibit kopi secara gratis kepada 225 kelompok tani binaan Darul Mursyid. Keputusan ini sesuai dengan fokus LPU dalam menggerakkan sektor kopi sebagai upaya nyata untuk meningkatkan ekonomi umat.
Ritonga menegaskan, “Dalam memajukan ekonomi umat, diperlukan keberanian untuk mengambil risiko.Distribusi bibit kopi bukan hanya seremonial, tapi akan diikuti dengan pemantauan perkembangannya untuk memastikan kesuksesan kelompok tani. Pembinaan akan dilakukan secara berkala dan komprehensif, membuktikan komitmen kami untuk mendorong kemajuan ekonomi, bukan hanya dalam sektor kopi, tetapi juga sektor lainnya seperti perikanan dan sebagainya.”