Pertama kali dalam sejarahnya, mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas (Unand) menggelar pameran Digital Humaniora yang menampilkan karya inovatif mahasiswa sejarah berupa foto dan video sebagai tugas akhir dari mata kuliah Digital Humaniora.
Pertama kali dalam sejarahnya, mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas (Unand) menggelar pameran Digital Humaniora yang menampilkan karya inovatif mahasiswa sejarah berupa foto dan video sebagai tugas akhir dari mata kuliah Digital Humaniora.

 

PADANG, kaldera.id – Pertama kali dalam sejarahnya, mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas (Unand) menggelar pameran Digital Humaniora yang menampilkan karya inovatif mahasiswa sejarah berupa foto dan video sebagai tugas akhir dari mata kuliah Digital Humaniora.

Pameran ini diselenggarakan oleh mahasiswa Sejarah Angkatan 2021, bekerja sama dengan UPT Perpustakaan Universitas Andalas (Unand), di gedung Perpustakaan Universitas Andalas dalam ruangan The Gade Creative Lounge lantai 2, Kamis (4/7/2024).

Acara dimulai pada pukul 8.30 dan dibuka oleh ketua UPT Perpustakaan Unand, apt. Yori Yuliandra, M.Farm. Dalam sambutannya, Yori Yuliandra mengungkapkan bahwa pameran digital humaniora ini merupakan langkah kreatif dan inovatif dari mahasiswa Sejarah Universitas Andalas dalam mengenalkan produk sejarah, yang selama ini banyak ditemui hanya dalam bentuk tulisan. Ia berharap pameran ini dapat menjadi ajang baru dalam meningkatkan kegiatan literasi di perpustakaan Universitas Andalas.

Pameran ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa lokal hingga mahasiswa asing yang sedang belajar di Unand. Jinhas, mahasiswa asing dari Kazakhstan, mengungkapkan bahwa pameran ini sangat menarik. Menurutnya, pameran ini menampilkan peristiwa masa lalu dengan berbagai tema melalui media kreatif sehingga mudah dipahami banyak orang. “The exhibition is very fascinating, and I really enjoy it,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Putra, seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum Unand, “Kami bisa melihat sisi baru di bidang budaya yang belum kami ketahui, dan ini sungguh memberikan pengetahuan baru bagi kami,” katanya.

Pameran ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. apt. Marlina, MS, Ketua Dewan Profesor, dan Prof. Dr. Eng. Ir. Febrin Anas Ismail, MT, Sekretaris Wakil Wali Amanat Unand. Prof. Marlina mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa Sejarah Unand adalah langkah cerdas mengenalkan berbagai peristiwa sejarah kepada masyarakat. Pernyataan ini didukung oleh Prof. Febrin Anas Ismail yang berharap agar pameran semacam ini dapat diadakan secara berkelanjutan, sehingga dapat terus memberikan manfaat bagi pendidikan dan pengetahuan publik.

Yenny Narny, SS., MA., Ph.D, dosen pembimbing mahasiswa dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa apa yang telah dihasilkan oleh mahasiswa Sejarah Unand adalah langkah maju, tidak hanya bagi mahasiswa namun juga bagi Prodi Ilmu Sejarah dan Unand. Pameran ini menunjukkan bahwa mahasiswa sejarah di Universitas Andalas tidak hanya berkutat dan terhenti di dimensi masa lalu, tetapi juga bisa menghasilkan produk kreatif dari dimensi masa lalu tersebut.

“Intinya kami mau menekankan bahwa perkuliahan zaman now ini harus meninggalkan dari cara-cara konvensional. Metode Project-based Learning sangat sesuai dengan selera belajar Gen Z yang mengasah kreativitas dan inovasi dan luarannya dapat diapresiasi oleh khalayak. Ini memberi pengalamannya belajar yang bermakna,” tegas Yenni. (rel)