Wali Kota Medan Tinjau Kerusakan SDN 060907 Pascabanjir, KBM Diliburkan Sementara

redaksi
3 Des 2025 10:38
News 0 5
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id — Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas meninjau proses pembersihan dan perbaikan di SDN 060907, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, yang mengalami kerusakan berat setelah terendam banjir lebih dari satu meter pada 27 November lalu.

Sejumlah ruang kelas, buku pelajaran, hingga perangkat teknologi seperti komputer dan smartboard rusak akibat rendaman air.

Rico Waas mengatakan kondisi tersebut membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilanjutkan dalam waktu dekat.

Pemko Medan memutuskan meliburkan sementara aktivitas sekolah sambil menunggu perbaikan oleh Dinas Pendidikan.

“Untuk sementara waktu memang kita liburkan dan meminta Dinas Pendidikan membenahi sekolah agar dapat berfungsi normal kembali,” ujarnya.

Ia menyebut sebagian ruang kelas mengalami kerusakan struktural, termasuk atap yang roboh. Selain itu, sejumlah dokumen administrasi serta buku pelajaran siswa turut rusak.

“Kita berikan waktu untuk pembenahan sekolah ini,” tambahnya.

Pemko Medan memastikan pembersihan dilakukan terlebih dahulu sebelum aktivitas belajar dibuka kembali.

Usai meninjau sekolah, Wali Kota juga melihat kondisi permukiman warga sekitar yang terdampak banjir.

Ia berdialog dengan warga dan mengecek saluran air guna memastikan aliran kembali lancar serta mempercepat surutnya genangan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Benny Sinomba Siregar mengatakan sedikitnya 22 sekolah tingkat TK, SD, dan SMP masih terdampak banjir hingga Senin (1/12/2025).

Dari jumlah itu, lima TK, dua SMP—masing-masing SMP 33 dan 40—serta sekitar 15 SD masih membutuhkan penanganan intensif.

“Dua ruang kelas pada salah satu SD yang ditinjau Wali Kota disebut mengalami kerusakan cukup berat dan sudah mulai ditangani,” jelasnya.

Benny menambahkan, sejumlah perangkat elektronik sekolah seperti smartboard dan komputer turut terendam.

Dinas Pendidikan sedang melakukan inventarisasi untuk menentukan apakah perangkat tersebut masih dapat diselamatkan.

“Pendataan juga terus diperbarui karena kondisi air yang belum stabil pada beberapa wilayah, terutama Medan Utara,” ungkapnya.

Pemko Medan memastikan proses pendataan, pembersihan, dan pemulihan sarana pendidikan terus dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal secepat mungkin. (Reza)