PSMS Medan Lakukan Evaluasi, Ajak Stakeholder Berkontribusi

redaksi
21 Feb 2025 23:51
Medan News 0 4
3 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Manajemen PSMS Medan berjanji akan melakukan perombakan besar usai gagal meraih tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Medan atas hasil yang belum memuaskan, serta mengapresiasi dukungan setia yang diberikan kepada klub berjuluk Ayam Kinantan ini.

“Kami mohon maaf karena belum bisa membawa PSMS kembali ke Liga 1. Dukungan luar biasa dari masyarakat adalah hal yang sangat kami hargai,” ujar Arifuddin, yang akrab disapa Ari, dalam konferensi pers di Medan pada Jumat (21/2/2025), didampingi Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja.

Menghadapi Liga 2 musim depan, Ari menegaskan bahwa PSMS Medan siap bersinergi dengan berbagai pihak yang ingin membantu klub berkembang, meskipun klub ini tidak diperjualbelikan.

“Kami tegaskan bahwa PSMS bukan untuk dijual. Namun, kami membuka ruang bagi siapa pun yang ingin berkontribusi demi kemajuan klub ini,” katanya.

Ia menambahkan bahwa komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dijalin agar PSMS memperoleh dukungan yang lebih baik, terutama dalam hal infrastruktur dan fasilitas.

“Kami tengah membangun komunikasi dengan Dispora Medan dan Disporasu. Selain itu, kami juga merencanakan pertemuan dengan Wali Kota Medan serta Gubernur Sumatera Utara guna memperkuat posisi PSMS di kancah sepak bola nasional,” jelasnya.

Senada dengan Ari, Julius Raja atau yang akrab disapa King, menekankan bahwa mengelola klub sepak bola profesional memiliki tantangan besar, khususnya dari sisi pendanaan.

“Mengikuti kompetisi Liga 2 membutuhkan anggaran sekitar Rp12 miliar per musim. Sementara itu, pemasukan dari sponsor dan subsidi PT LIB hanya sekitar Rp5 miliar. Artinya, setiap musim kami harus menutup kekurangan anggaran sebesar Rp7 miliar,” ujarnya.

King juga mengakui adanya kendala komunikasi dalam manajemen, terutama karena fokus utama mereka adalah menjaga keberlangsungan tim serta memastikan kesejahteraan pemain dan ofisial.

“Kami sadar ada kekurangan dalam komunikasi dengan media. Ari sebagai pemimpin muda menghadapi tekanan besar untuk menjaga PSMS tetap bertahan dan memastikan semua hak pemain serta ofisial tetap terpenuhi,” tambahnya.

Terkait isu keterlambatan gaji, King membantah adanya tunggakan. Ia menegaskan bahwa kontrak pemain masih berlaku hingga Maret dan manajemen akan memenuhi semua kewajiban mereka sesuai jadwal.

“Kontrak pemain masih berjalan hingga Maret, dan kami akan menyelesaikan kewajiban kami sesuai kesepakatan. Saat ini masih Februari, jadi mohon beri kami waktu untuk menyelesaikannya,” tegasnya.

King juga memastikan bahwa seluruh pemain asing PSMS telah kembali ke negara masing-masing, dan sisa gaji mereka akan dilunasi bulan depan.

“Pemain asing sudah dipulangkan dan sisa gaji mereka akan kami lunasi sesuai perjanjian,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Ari kembali mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam mendukung PSMS Medan agar bisa kembali berjaya di kompetisi sepak bola Indonesia.

“Ini adalah masa-masa sulit bagi kami. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak yang peduli untuk bersama-sama membantu PSMS bangkit dan kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia,” tutupnya. (Reza)