MEDAN, kaldera.id – Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengungkapkan perlu dilakukannya kolaborasi penuh antar kota dan juga pemerintah pusat. Hal ini disampaikan Rico saat mengikuti Munas VII APEKSI di Surabaya, Kamis (8/5/2025).
“Kita tidak perlu terlalu belajar ke luar negeri. Cukup saling sharing antar kota di Indonesia. Banyak yang bisa dipelajari, terutama kota yang sudah advance tentang persampahan maupun pelayanan publik. Apa yang efektif tentunya bisa dipelajari,” kata Rico Waas.
Persoalan-persolan yang menjadi concern Pemko Medan, kata Rico Waas, tentang pelayanan, persampahan dan juga tentang infrastruktor kota dapat dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Sehingga mendapatkan arahan-arahan apa yang akan dilakukan, termasuk tentang pengembangan kota.
Orang nomor satu di Pemko Medan ini selanjutnya mengungkapkan, ada arahan yang diterima dalam tentang bagaimana peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta creative financing.
Tentunya hal-hal yang sangat baik, terutama bagi walikota yang ingin kotanya semakin maju dan bersaing dengan kota di dunia.
“Jika seluruh kota maju, tentunya ini menjadi potensi besar untuk Indonesia. Inilah yang menjadi keinginan kita semua agar seluruh kota benar – benar maju dan bisa kita promosikan Indonesia secara luas lagi,” paparnya.
Terkait permasalahan persampahan, dia menjelaskan, Pemko Medan saat ini sedang mempelajarinya dan pemerintah pusat juga concern dengan masalah tersebut.
“Jadi, kita ingin berkomunikasi apa yang yang menjadi arahan dari pemerintah pusat. Walaupun saat ini banyak yang datang ke Kota Medan untuk menawarkan bagaimana sistem penanganan persampahan, mulai dari tingkat kecamatan sampai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kita akan carikan solusi terbaik. Pastinya dengan kontur kota yang berbeda pasti punya solusi yang berbeda,” jelasnya. (Reza)