Ads

Sekolah Lima Hari Dinilai Efektif Kembangkan Karakter dan Potensi Siswa

redaksi
14 Mei 2025 22:48
Medan News 0 1
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Gagasan penerapan sistem sekolah lima hari mendapat dukungan kuat dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sumatera Utara. Model ini dinilai mampu membentuk karakter siswa secara lebih optimal dan membuka ruang bagi pengembangan diri di luar akademik.

Ketua Bidang Organisasi BMPS Sumut, Hasan Basri, mengungkapkan bahwa sistem lima hari sekolah pernah diterapkan di Kota Medan dengan hasil yang cukup positif. Ia menilai penyusunan jadwal belajar yang lebih padat namun terstruktur membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran.

“Senin sampai Jumat siswa fokus belajar di sekolah. Sabtu menjadi waktu yang sangat tepat untuk pengembangan diri—bisa bersama keluarga, organisasi sekolah, atau komunitas masyarakat. Ini akan memperkaya kecakapan hidup mereka,” ujar Hasan dalam acara Konsolidasi Wilayah dan Penandatanganan Pakta Integritas di Medan, Rabu (14/5).

Menurutnya, tambahan jam belajar memungkinkan sinkronisasi dengan program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Anak-anak yang pulang lebih sore bisa mendapatkan makan siang sehat di sekolah.

Hasan juga menekankan bahwa Sabtu bukan berarti hari kosong tanpa aktivitas. “Justru bisa dimanfaatkan untuk kegiatan non-formal—kursus, olahraga, seni, hingga kegiatan keagamaan. Bahkan, ini bisa menjadi waktu berkualitas antara orangtua dan anak di tengah kesibukan pekerjaan,” jelasnya.

Rencana ini juga selaras dengan visi Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Nasution, yang menargetkan sistem sekolah lima hari diterapkan di seluruh SMA/SMK negeri dan swasta mulai tahun ajaran 2026/2027. Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menyebut saat ini pihaknya masih mengkaji teknis implementasinya.

“Paling cepat diberlakukan pada tahun ajaran baru 2026/2027. Ini akan diterapkan di seluruh satuan pendidikan di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Sumut,” jelas Alexander.

Siswa pun turut menyambut positif rencana tersebut. Nayla, pelajar SMA Pangeran Antasari, mengaku jadwal sekolah lima hari akan memberinya lebih banyak waktu untuk mengembangkan minatnya di luar sekolah.

“Kalau Sabtu libur, saya bisa lebih fokus ikut les Bahasa Inggris dan latihan voli sore hari. Jadinya nggak bentrok sama jadwal sekolah,” kata Nayla. (Reza)