Ads

Warga Mabar Blokir Pabrik Sawit PT AJP Akibat Polusi Puluhan Tahun

redaksi
8 Jul 2025 17:09
Medan News 0 3
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera id– Puluhan warga Lingkungan 2 Mabar menggelar aksi unjuk rasa di depan PT Agro Jaya Perdana (AJP) di Jalan KL Yos Sudarso KM 15,5, Senin (7/7/2025), menuntut penutupan pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut akibat polusi udara, kebisingan, dan pencemaran air sumur yang telah berlangsung puluhan tahun.

Warga mendirikan tenda dan memasang spanduk bertuliskan “Kami Masyarakat Lingkungan 2, Menolak dan Tutup PT Agro”, menghalangi akses keluar-masuk pabrik.

“Setiap hari kami terganggu tidur karena kebisingan mesin pabrik. Belum lagi air sumur kami menghitam,” protes salah seorang warga.

Abdul, perwakilan warga, menyatakan aksi dilakukan karena sudah tidak tahan dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan. “Kami hanya minta kompensasi atas penderitaan bertahun-tahun ini,” tegasnya.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Tohap Sibuea, turun melakukan mediasi, namun pertemuan dengan perwakilan PT AJP tidak membuahkan hasil. Dedi Haryadi dari PT AJP mengaku tidak bisa mengambil keputusan saat itu.

Ketua Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, yang hadir mengungkapkan telah disepakati penghentian operasional pabrik selama dua hari hingga pertemuan lanjutan pada 9 Juli. Namun warga menolak karena tidak ada jaminan tertulis.

“Hak masyarakat jangan diabaikan. Kami akan gelar RDP dengan Pemko Medan untuk audit perizinan, termasuk izin limbah,”  tegas Paul.

Anggota Komisi 4 Lailatul Badri menambahkan, PT AJP telah melanggar aturan tata ruang. “Kawasan ini seharusnya R1 untuk gudang, bukan pabrik. Kami pernah usulkan ruang terbuka hijau untuk mengurangi polusi, tapi diabaikan,” ujarnya.

Sedangkan, Dedi Haryadi mewakili PT AJP saat itu tidak bisa mengambil keputusan apa pun.

Dedi mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menyepakati keinginan warga untuk menghentikan operasional pabrik selama dua hari.

” Jadi, kami sudah sepakat akan berhenti selama dua hari. Sebab, pada 9 Juli akan dilakukan pertemuan bersama ,” ucapnya.

Namun, warga meminta agar dibuat perjanjian agar PT AJP benar-benar menghentikan operasional perusahaan. Hanya saja, PT AJP keberatan dengan permintaan warga dan meninggalkan pertemuan. (Reza)