Pra Musrenbang RKPD 2027, Rico Waas Tegaskan Komitmen Pemko Medan Lindungi Perempuan dan Anak

redaksi
26 Nov 2025 21:28
Medan News 0 2
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Medan dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak bagi perempuan dan anak.

Ia menyebut kekerasan terhadap perempuan dan kasus perundungan anak masih banyak terjadi dan dapat menghambat pembangunan kota jika tidak ditangani secara serius.

Penegasan tersebut disampaikan Rico Waas saat membuka Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Pra Musrenbang) Rancangan Awal RKPD Tahun 2027 di Hotel Grand Mercure, Rabu (26/11/2025).

Kegiatan bertema “Perempuan dan Anak” ini dihadiri Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, sejumlah anggota DPRD Kota Medan, Ketua TP PKK, Airin, pimpinan perangkat daerah, camat, serta elemen masyarakat.

“Masih banyak perempuan menjadi korban kekerasan, terutama dalam rumah tangga. Luka fisik, luka batin, bahkan ada yang berujung kematian. Ini perhatian serius Pemko Medan untuk memastikan perlindungan dan pendampingan yang layak,” ujar Rico Waas.

Rico menilai banyak korban yang tidak berani melapor karena rasa takut atau kekhawatiran dampak pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, ia meminta agar sistem pelaporan yang lebih aman, mudah, dan responsif segera diperkuat.

“Kami ingin memastikan perempuan yang mengalami kekerasan merasa terlindungi. Sistem pelaporan yang baik menjadi kunci,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa keluarga merupakan pusat tumbuhnya keberhasilan seseorang. Jika keluarga tidak terlindungi, maka masa depan anggotanya akan terancam.

“Pemko Medan akan menciptakan ruang aman bagi perempuan, termasuk pendampingan hukum dan psikologis bagi korban agar mereka kembali percaya diri,” tambahnya.

Selain perlindungan, Rico menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan agar mereka tetap mampu melanjutkan hidup meski menghadapi kondisi sulit. Program pelatihan dan peningkatan kapasitas disebut perlu diperbanyak.

“Melalui Pra Musrenbang ini, mari kita konsepkan roadmap perlindungan sekaligus pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rico juga menyoroti kasus-kasus yang kerap menimpa anak, mulai dari perundungan, eksploitasi kerja, hingga keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba.

“Kota Medan harus bebas dari perundungan. Anak-anak harus mendapat ruang aman untuk melapor—baik ke guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, atau hotline khusus,” tegasnya.

Ia meminta seluruh sekolah di Kota Medan memastikan tidak ada lagi praktik perundungan yang dibiarkan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Medan, Ferry Ichsan, menjelaskan bahwa Pra Musrenbang digelar untuk mengidentifikasi isu strategis terkait pemberdayaan perempuan serta pemenuhan hak anak, sekaligus menghimpun usulan program dari masyarakat dan perangkat daerah.

“Forum ini memastikan proses perencanaan pembangunan daerah berjalan partisipatif, inklusif, responsif gender, dan ramah anak,” jelasnya.

Ferry menambahkan bahwa tema
dipilih sejalan dengan komitmen Pemko Medan meningkatkan kualitas hidup perempuan, memperluas peran mereka dalam pembangunan, serta memperkuat pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Reza)