MEDAN, kaldera.id- Achmad Zulham, Ketua Asosiasi General Manager (GM) hotel berbintang di Sumatera Utara DPD Sumut, mengatakan sejak virus corona menyebar dan terdeteksi di Indonesia bisnis hotel di Medan dan Deliserdang terpukul hebat.
Hal itu disampaikannya kepada kaldera.id, Rabu (4/3/2020) malam, menyikapi wabah virus corona yang sudah sampai ke Indonesia. Achmad Zulham yang terpilih sebagai ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) atau asosiasi general manager hotel berbintang DPD Sumut beberapa waktu lalu, menambahkan pukulan hebat itu ditandai dengan dibatalkannya ratusan pesanan kamar hotel yang ada di Medan dan Deliserdang.
Dampak Wabah Virus Corona, Banyak Tamu Asia Membatalkan Pesanan
“Kita ini, terutama hotel yang ada di Sumut, utamanya Medan dan Deliserdang mengalami pembatalan terutama oleh tamu yang berasal dari Asia. Ini sudah merupakan efek langsung dari corona,” jelasnya.
Pukulan lain adalah ketika misalnya larangan umrah oleh Arab Saudi dari beberapa negara termasuk Indonesia yang membuat travel umrah ikut membatalkan pesanan kamar hotelnya, kata dia. “Ini benar-benar hal yang memberatkan bagi bisnis kita,” jelasnya. Apalagi selain membatalkan booking kamar, ada event tertentu yang sudah fix kemudian batal juga, tambah Zulham.
Dia mencontohkan chinesse wedding, dinner gathering dan lain-lain sudah dibatalkan. “Padahal biasanya dalam event itu ada tamu VIP yang berasal dari China. Otomatis dibatalkan itu semua. Apalagi kan pemerintah memang sudah menghentikan visa kunjungan dari China,” ungkapnya.
Lalu apa yang akan dilakukan hotel? Zulham mengungkapkan mereka terpaksa mencari replacement market untuk mengganti pembatalan booking kamar dan event. “Ini merupakan tantangan baru dan terasa berat sebenarnya karena kita harus mengedukasi pasar dalam waktu singkat,” jelasnya.
IHGMA, kata dia, berharap virus ini segera bisa ditanggunglangi dan koordinasi yang baik antara pemerintah dengan pelaku usaha akan memulihkan kembali bisnis secara umum terutama sektor hotel dan pariwisata.
Menurutnya, langkah koordinasi dengan pemerintah, pelaku usaha dan institusi kesehatan seperti rumah sakit akan memberi keyakinan kepada tamu hotel dan pengguna jasa untuk tetap menginap dan menggelar event yang sekarang sudah sempat dibatalkan, tuturnya.(armin nasution)