JAKARTA, kaldera.id – Masyarakat yang ingin menggunakan jasa ojek online (ojol) dianjurkan membawa helm sendiri.
Menurut Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) sebagai asosiasi pengemudi ojol, hal itu upaya pencegahan penularan wabah virus corona (Covid-19) antar pengguna serta pengemudi.
“Jadi kami imbau semua pengguna untuk bawa helm sendiri saja,” kata Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono melalui pesan singkat, Rabu (18/4/2020).
Helm dikatakan Igun bisa saja menjadi perantara atau media penularan Covid-19. Cara penularan umum Covid-19 diketahui melalui droplet atau cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, atau bersin.
Droplet bisa menempel pada helm pinjaman pengguna dan menular ke pengguna lainnya.
“Maka itu bagi penumpang rutin atau langganan ojol agar mula membawa helm SNI sendiri, gunakan tas khusus untuk membawa helm untuk keamanan dan kenyamanan pengguna,” kata Igun.
Selain itu Igun juga menyatakan pengguna dan pengemudi sebaiknya tidak melakukan sentuhan.
Igun berharap kepada pengemudi ojol selalu melakukan langkah antisipatif sebagai pencegahan Covid-19 yang sudah menewaskan 19 warga di Indonesia. Ada berbagai protokol kesehatan yang menurut Igun dapat diterapkan pengemudi.
Pertama gunakan masker kesehatan atau bedah atau seri N-95, upayakan mengenakan helm SNI berpenutup wajah atau full face, gunakan sarung tangan bersih, gunakan atribut berkendara lengkap tertutup, dan tutupi bagian leher dengan syal atau lainnya.
Gunakan sepatu serta kaos kaki, upayakan membawa cairan pencuci tangan atau sabun, jangan langsung membawa masuk atribut berkendara ke dalam rumah melainkan semprot dahulu dengan siapkan cairan disinfektan, dan minum vitamin.
Kemudian pengemudi ojol diminta menjaga kebersihan makanan dan minuman, rajin cuci tangan, hindari kontak dengan pihak yang terduga Covid-19, siapkan kantong khusus untuk meletakkan uang kertas dan logam, serta cek kesehatan jika merasa gejala flu dan batuk. (ryh/fea/cnn/cinta rahyuni)