MEDAN, kaldera.id – Pro dan kontra keberadaan angkringan yang terletak di jalan Kesawan Medan yang mencuat belakangan ini, harus dilihat dengan jeli oleh Pemko Medan.
“Masyarakat menilai bahwa keberadaan angkringan membuat macet jalan. Di sisi lain, angkringan Kesawan punya nilai ekonomis bagi masyarakat lainnya. Jadi Pemko Medan harus jeli, beri solusi agar tidak ada yang dirugikan,” ujar Ketua DPD KNPI Sumut, Samsir Pohan, Rabu (21/10/2020).
Menurut Samsir, angkringan Kesawan yang mayoritas diisi usaha anak muda harus dibina oleh seluruh pemangku kebijakan agar lebih maju dan bangkit. “Tapi penting juga, agar semua pihak taat aturan pada aturan main pemerintah,” bebernya.
Kata Samsir, dulu ada Kesawan Square di sana. Jika memungkinkan itu kembali dilakukan, tapi dengan konsep angkringan. Kemudian ditata kembali kawasan itu sebagai heritage.
“Tentu itu bisa menjadi destinasi yang ikonik. Modernitas dan heritage berpadu sebagai energy of harmony kaum muda Kota Medan,” beber Samsir.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Medan, Rajuddin Sagala meminta angkringan di Jalan Ahmad atau sekitar kawasan Kesawan langsung dikelola Pemko Medan, bukan oknum pribadi atau mengatasnakaman kelompok tertentu.
Dengan begitu keberadaannya tertata dengan baik dan mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD). Terpenting, keberadaanya benar -benar membantu dan mengembangkan usaha pedagang tersebut.
“Kalau memang ingin menjadikannya pusat kuliner kawasan tersebut, harus dikelola langsung Pemko Medan. Kita sepakat itu. Biar bisa memberikan pemasukan dan tertata dengan baik. Jangan oknum tertentu,” ungkapnya.(reza sahab)