Musda Deadlock, Dewi Juita Purba jadi Caretaker Ketua PHRI Sumut

Dewi Juita Purba (tengah) ditunjuk BPP PHRI menjadi ketua sementara PHRI Sumut melalui surat mandat yang dikirimkan sampai terpilihnya ketua baru.
Dewi Juita Purba (tengah) ditunjuk BPP PHRI menjadi ketua sementara PHRI Sumut melalui surat mandat yang dikirimkan sampai terpilihnya ketua baru.

MEDAN, kaldera.id – Dewi Juita Purba mengambil alih kepemimpinan PHRI Sumut setelah ditunjuk menjadi caretaker oleh BPP PHRI. Hal itu tertuang dalam surat mandat BPP PHRI No. 084/SM/BPP-PHRI.XVII/12/2020.

Surat tersebut dikirimkan BPP PHRI ke PHRI Sumut terkait hasil Musda PHRI yang dilaksanakan Selasa (15/12/2020) belum mendapatkan hasil. Dalam sidang pleno kelima ketika perhitungan suara antara dua kandidat ternyata berimbang.

Saat Musda PHRI Selasa lalu tiga calon ketua yang maju yaitu Lyly Zainab, Denny S Wardhana dan Wesley Indra Marpaung maju di putaran pertama.

Setelah suara dihitung dari seluruh BPC maka Denny S Wardhana dan Wesley Marpaung mendapatkan masing-masing tiga suara.

Pimpinan sidang saat itu Dewi Juita Purba menskors sampai seminggu ke depan untuk kemudian dilakukan pemilihan ulang.

Tapi setelah berkonsultasi dengan BPP, kemudian konsolidasi dengan BPC serta para calon ketua, pemilihan dilanjutkan tahun depan dengan usulan 12 Januari 2021, bukan 22 Desember 2020 atau seminggu setelah sidang diskor.

Dewi Juita Purba lantas ditunjuk BPP mengambil alih PHRI Sumut. Menurut Dewi Juita Purba, Kamis (17/12) di sekretariat PHRI, tugas utamanya selama caretaker adalah mengantar Musda PHRI sampai mendapatkan ketua baru.

“Saya dapat mandatnya begitu dari BPP. Jadi semaksimal mungkin akan saya kerjakan. Tugas utamanya mengantarkan Musda ini sampai terpilih ketua baru,” jelasnya.

Digeser ke 2021

Sementara itu Eva Christina Ginting, ketua panitia Musda, mengatakan sudah menggelar rapat dengan BPP dan seluruh unsur panitia dan BPC serta calon ketua, Kamis (17/12).

Intinya sidang pleno Musda ke XII PHRI yang diskors dan diminta untuk dilanjutkan 12 Januari 2021.

“Itu semua sudah kita pertimbangkan. Karena kita mendengar dari beberapa BPC kalau kita gelar minggu depan banyak yang tidak bisa hadir atau malah tak mencukupi kuorum. BPP juga memberikan pandangannya karena Sumut berbeda dengan wilayah lain,” katanya.

Pertimbangannya, kata Eva Christina, di Sumut menjelang akhir tahun tingkat hunian full dan sebagian pengurus juga merayakan Natal dan Tahun Baru.(armin nasution)