Gowes Sepeda Jadi Tren Saat Pandemi Covid-19

Salah satu kegiatan olahraga yang ramah lingkungan dengan bersepeda.
Salah satu kegiatan olahraga yang ramah lingkungan dengan bersepeda.

JAKARTA, kaldera.id – Bersepeda digemari dan kembali tren di tengah PSBB masa transisi ini. Salah satu alasan kembali tren karena sedang gencar menjaga kesehatan tubuh. Sepeda juga menjadi olahraga yang sangat mudah dilakukan.

Bersepeda menjadi tren di tengah pandemi Covid-19. Konsumen pun rela antre untuk membeli sepeda dengan harga yang paling diminati mulai Rp2 juta.

Seperti yang terjadi di Toko Sepeda Rukun Makmur di Jl. Slamet Riyadi No.147, Solo. Dari pantauan pada Kamis4 Juni 2020, puluhan orang menatap pintu toko yang masih tertutup.

Mereka antre masuk ke toko tersebut secara bergilir ketika pengunjung lain keluar toko melalui salah satu pintu.

Salah satu pembeli adalah Sumiati, 50. Senyum Sumiati mengembang ketika karyawan Toko Sepeda Rukun Makmur membuka salah satu pintu. Karyawan itu mendorong sepeda gunung berkelir hitam yang baru ia beli seharga Rp2.135.000.

Warga Kelurahan Combongan, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, tersebut mendapatkan sepeda idaman setelah berkunjung ke enam toko sepeda sejak pagi.

Olahraga Bersepeda Ramah Lingkungan

Ibu dua anak tersebut membeli sepeda karena merasa jenuh setelah melakukan pembatasan sosial di rumah selama lebih dari dua bulan terakhir. Ia memilih bersepeda untuk mengusir rasa jenuh di rumah dibandingkan mengunjungi mal atau pusat kerumunan.

Alasan lain, sepeda sedang jadi tren. “Pilih bersepeda karena aman. Ada udara segar. Enggak berkerumun. Apalagi sepeda kan lagi ngetren. Saya ingin bersepeda dengan anak-anak. Mereka yang sudah punya sepeda,” katanya.

Pemilik Rukun Makmur, Meiko, menjelaskan penjualan sepeda jatuh pada awal pandemi Covid-19, tetapi mulai bangkit sejak April 2020. Kini, transaksi penjualan sepeda Rukun Makmur meningkat tiga kali lipat dibandingkan sebelum wabah virus corona.

“Mereka yang membeli sepeda bosan di rumah. Tren sepeda cepat sekali naik. Dulu istilahnya beli sepeda itu gengsi-gengsian. Sekarang lebih merakyat. Mereka membeli sepeda secara berkelompok. Satu dua orang datang ke sini mambawa list sepeda yang ingin dibeli,” paparnya.

Rukun makmur menjual satu sepeda dengan harga berkisar Rp2 juta per unit sampai Rp50 juta per unit. Para pembeli berasal dari berbagai daerah Soloraya.

Menurut dia, konsumen paling banyak membeli sepeda jenis gunung dan lipat. Sedangkan harga sepeda yang paling diminati adalah harga Rp2 juta sampai Rp5 juta per unit sepeda. (okezone/kal/rh)