RS USU Terima 3.200 Reagensia dari Kemendikbud

MEDAN, kaldera.id – Universitas Sumatera Utara menerima bantuan berupa 3.200 reagensia dari Kemendikbud bagi kebutuhan penanganan Covid-19 di RS USU, Kamis (25/6/2020). Reagensia diupayakan melalui perjuangan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin.

Bantuan reagensia ini melengkapi bantuan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang sebelumnya diberikan oleh Kemendikbud untuk RS USU. Penyerahan reagensia dilakukan Prof Dr Ir Johar Arifin Husin dan diterima Rektor USU Prof Runtung Sitepu, berlangsung di Ruang Kerja Rektor pada Gedung Biro Pusat Administrasi lantai 3 USU Medan.

Turut mendampingi Sekretaris Universitas Prof Dr dr Farhat, M Ked (ORL-HNS), Sp THT-KL (K), Staf Ahli Rektor Dr Rulianda Purnomo Wibowo, SP, M Ec, Direktur RS USU Dr dr Syah Mirsya Warli, Sp U (K) dan Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Riyadh Ikhsan, Sp KK.

Rektor USU menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan kepada RS USU dan berharap hal tersebut dapat memperlancar seluruh proses penanganan pasien Covid-19.

“Semua bantuan yang kami terima baik dari pemerintah maupun pihak ketiga untuk RS USU, kami salurkan kembali kepada masyarakat secara gratis, termasuk pemeriksaan Swab dan Rapid Test,” kata Runtung.

Dukung Tes Swab di RS USU

Rektor berharap dengan adanya bantuan reagensia sebagai bahan baku PCR dalam melakukan test Swab ini dapat menjadi solusi permasalahan kekurangan reagensia yang selama ini dihadapi RS USU. Dengan terjaminnya persediaan reagensia, maka test Swab akan dapat terus dilakukan sehingga pasien yang terindikasi terjangkit Covid-19 dapat lebih cepat ditangani dan disembuhkan.

Menurut Rektor, USU akan terus-menerus secara marathon melakukan rapid test massal gratis dalam bentuk pengabdian masyarakat ke berbagai daerah melalui RS USU. Disinggung mengenai upaya sosialisasi antisipasi Covid-19 di lingkungan USU, Rektor menyatakan sosialisasi yang dilakukan sudah lebih dari cukup dengan menggunakan berbagai media.

“Sekarang ini terpulang kembali semuanya kepada kesadaran masyarakat yang masih belum merata. Upaya sudah cukup. Begitupun kita tetap harus bersemangat, khususnya para tenaga medis yang masih berjuang, agar tak melemah hanya karena kondisi yang belum juga berubah,” kata Runtung.(rel/finta rahyuni)