Dr Muryanto Amin, M.Si, Dekan FISIP USU.(ist)
Dr Muryanto Amin, M.Si, Dekan FISIP USU.(ist)

MEDAN, kaldera.id- Dr Muryanto Amin, M.Si resmi terpilih sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) 2021-2026. Lalu bagaimana sosok Muryanto dan apa harapan mahasiswa dan pejabat USU terhadap rektor baru?

“Menurut aku rektor barunya ya sesuai la dengan kapasitasnya,” kata Mahasiswa Administrasi USU, Annisa kepada kaldera.id, Kamis (3/12/2020).

Selama jadi dekan, katanya, Muryanto banyak memberikan terobosan baru. Salah satunya, program ASA (Aplikasi Satu Pintu) yang menurutnya sangat memudahkan mahasiswa dalam layanan administrasi di Fisip USU.

Mahasiswa lainnya juga menyampaikan harapan terhadap rektor USU yang baru saja terpilih itu. Adalah, Dios, Mahasiswa Fakultas Hukum.

Ia berharap, rektor yang baru bisa melanjutkan kinerja rektor sebelumnya. Terutama menurutnya dalam hal sistem pelayanan publik di USU.

“Kalau aku untuk rektor baru, yang pertama sistem pelayanan publik USU, beberapa hari yang lalu itu kan dari Kemendikbud mempublikasi universitas yang terbaik keterbukaan informasi publik. Nah USU kan tak masuk didalamnya padahal secara peringkat kualitas kan USU masuk 10 besar sebenarnya, tapi kenapa untuk keterbukaan informasi publik nya kurang. Nah ini mungkin harapanku untuk rektor baru,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Politik USU, Warjio menilai Muryanto Amin adalah tokoh pemuda yang mempunyai visioner. Selama jadi Dekan, juga katanya, Muryanto berhasil membawa Fisip menjadi fakultas yang berprestasi melalui terobosan-terobosan yang dikeluarkannya. Bahkan menjadi prestasi nasional.

“Dia bagus, karena satu satunya dekan yang berhasil yang membawa fisip berprestasi. Misalnya semua program studi S1 di Fisip mendapatkan akreditasi A. Itu menjadi prestasi Nasional juga yang membanggakan dari sisi visinya. Saya kira ketika dia menjadi rektor itu suatu prestasi dan semoga mampu memimpin dan mengembangkan USU ke depan,” katanya.

Ia berharap, Muryanto bisa menciptakan birokrasi yang tidak berbelit-belit diseluruh Fakultas. “Tentu hal hal yang terkait dengan birokrasasi, pengembangan pengembangan aset di seluruh lini, tidak hanya berfokus pada fakultas tertentu. Tetapi semua unit dan fakultas harus digerakkan dengan birokrasi yang tidak berbelit belit,” jelasnya.

“Memberikan kemudahan kepada dosen serta staf dan orang luar. Karena USU mau dibuat skala internasional yang bukan saja untuk masyarakat Indonesia ataupun Sumut melainkan juga dunia luar. Kalau poin itu dilakukan maka USU akan dibawa kearah lebih baik lagi,” sambungnya. (finta rahyuni)