Dosen FE Unimed Dampingi Produsen Sate Kerang Kampung KB

Tim PKM Dosen FE Unimed saat memberikan pelatihan dan pengembangan produksi hingga pemasaran sate kerang di Kampung KB Desa Sekip Jaya Lubuk Pakam.
Tim PKM Dosen FE Unimed saat memberikan pelatihan dan pengembangan produksi hingga pemasaran sate kerang di Kampung KB Desa Sekip Jaya Lubuk Pakam.

MEDAN, kaldera.id – Dosen FE Unimed melakukan pendampingan sekaligus jadi mitra para produsen sate kerang di Kampung KB Sekip Jaya Kecamatan Pakam Kabupaten Deli Serdang.

Program ini dijalankan melalui program kemitraan masyarakat (PKM) yang digagas oleh tim yang diketuai Nurul Wardhani Lubis, SE, MSi disertai anggota Ajeng Inggit Anugerah, S.Pd, M.Pd, Dr. Dina Sarah, SE, M,Si, Hendra Saputra, SE, M.Si dan Armin R Nasution, SE, M.Si. Selain mereka kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa.

Nurul Wardhani Lubis, ketua pelaksana kegiatan mengatakan Desa Sekip ditunjuk sebagai desa yang menjalankan Kampung KB disebabkan padatnya penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah, kumuh karena dekat dengan daerah aliran sungai dan bantaran rel kereta api serta masuk kategori desa miskin.

Program utama Kampung KB, kata Nurul Wardhani Lubis, Minggu (20/12/2020) adalah meningkatkan pembangunan ekonomi khususnya keluarga melalui berbagai usaha produktif.

Salah satu usaha ekonomii produktif masyarakat yang menjadi sasaran Kampung KB adalah usaha produksi sate kerang yang dikelola hampir 90 KK di Dusun Kebun Kelapa, Ampera Utara dan Ampera Selatan.

Usaha tersebut sudah berjalan turun temurun sehingga tidak terlalu sulit untuk memproduksinya, kata dia. Selain itu, lokasi usaha yang tidak jauh dari bantaran rel kereta api dan stasiun kereta api membuat pemasaran sate kerang menjadi tidak sulit.

“Tetapi munculya peraturan dari PT KAI yang tidak mengizinkan penjual untuk menjajakan dagangannya naik ke dalam kereta api membuat para penjualan sedikit kewalahan,” kata dia.

“Banyak penjual sate yang kurang laku dagangannya. Terlebih lagi di masa saat ini, adanya larangan untuk bepergian atau di rumah saja akibat virus corona membuat omset turun drastis,” sambungnya.

Target PKM Kembangkan Produk

Bahkan ada beberapa produsen sate yang akhirnya tidak berproduksi lagi. Permasalahan juga semakin bertambah karena produsen sate kerang tidak mampu mengolah kerang menjadi produk olahan yang lain, katanya. “Padahal terdapat beberapa alternatif olahan kerang seperti abon kerang, nugget, dimsum, risol isi abon kerang, kerupuk kerang, otak-otak, siomay, dll.”

Namun keterbatasan SDM pada mitra beakibat turunnya omset penjualan, jelasnya. “Solusi yang kita tawarkan adalah pendampingan mitra dalam aspek pemasaran, produksi dan standarisasi produk.”

Sedangkan target khusus dari kegiatan PKM ini adalah produk olahan kerang menjadi berbagai varians produk atau diversifikasi produk olahan kerang, ada standarisasi produk kemudian disain kemasan yang menarik dari tiap produk.

Kegiatan yang sudah mereka lakukan tersebut dalam PKM ini adalah pendampingan mitra untuk memperbaiki mindset agar memiliki kemampuan bersaing, praktek produksi, praktek desain kemasan, pemasaran online, pendampingan standarisasi usaha (perijinan) dan standarisasi produk, jelasnya.(armin nasution)