Site icon Kaldera.id

5 Kesalahan yang Buat Diet Kamu Gagal

Anda obesitas atau memiliki berat badan berlebih? Jika iya, artikel ini cocok untuk kamu baca. Pada umumnya orang yang obesitas memiliki keinginan untuk menurunkan berat badan.

Anda obesitas atau memiliki berat badan berlebih? Jika iya, artikel ini cocok untuk kamu baca. Pada umumnya orang yang obesitas memiliki keinginan untuk menurunkan berat badan.

 

MEDAN, kaldera.id – Anda obesitas atau memiliki berat badan berlebih? Jika iya, artikel ini cocok untuk kamu baca. Pada umumnya orang yang obesitas memiliki keinginan untuk menurunkan berat badan.

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas punya risiko terserang berbagai macam penyakit. detikers yang ingin menurunkan berat badan pasti akan melakukan program diet.

Tapi kalian harus tahu apa saja yang harus dihindari agar berat badan tidak susah turuh ketika menjalani program diet. Kebiasaan itu biasanya sering dilakukan orang diet sehingga berat badannya susah turun.

Apa saja kesalahan yang harus dihindari ketika menjalani program diet? simak ulasannya sampai akhir ya!

5 Kesalahan saat Menjalankan Program Diet, Wajib Dihindari

1. Kurang Makan Protein
Mengonsumsi cukup protein sangat penting untuk proses penurunan berat badan yang lebih sehat. Berdasarkan penelitian, protein sudah terbukti membantu proses diet.

Beberapa manfaat protein untuk diet antara lain mengurangi nafsu makan, meningkatkan perasaan kenyang, mempertahankan laju metabolisme, dan melindungi massa otot selama proses penurunan berat badan.

Coba konsumsi lebih banyak makanan tinggi protein selama diet. Beberapa pilihan menu yang bisa dicoba seperti daging, susu, kacang-kacangan, hingga quinoa juga bisa dijadikan sebagai sumber protein.

2. Minum Minuman Manis dengan Gula
Mengurangi konsumsi minuman tinggi gula menjadi salah satu langkah terbaik dalam proses diet. Namun, perlu diingat bahwa pilihan yang dianggap lebih sehat seperti jus buah belum tentu lebih baik.

Jus buah tanpa tambahan gula tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan dan obesitas yang setara dengan efek minuman manis berpemanis jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Terlebih kalori cair cenderung tidak mempengaruhi nafsu makan di otak sehingga akan lebih mudah kenyang.

3. Makan Terlalu Banyak atau Sedikit Kalori
Kalori defisit memang diperlukan untuk membantu penurunan berat badan. Pada kondisi ini, seseorang harus membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Selama bertahun-tahun, banyak yang percaya bahwa mengurangi 3.500 kalori setiap minggunya per minggu dapat menurunkan berat badan hingga 0,45 kg. Rupanya sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa kalori defisit yang dibutuhkan bisa berbeda dari setiap orang.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, responden secara signifikan melebih-lebihkan atau meremehkan jumlah kalori dalam makanan. Sebagian orang juga mengonsumsi makanan yang sehat, namun tinggi kalori misalnya seperti kacang-kacangan dan ikan. Mengonsumsi makanan dengan porsi sedang adalah kuncinya.

Dalam sebuah studi lain, terlalu banyak mengurangi kalori dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan memperlambat metabolisme secara signifikan.

4. Olahraga Terlalu Berat atau Ringan
Selama proses diet, seseorang pasti akan kehilangan lemak dan juga massa otot walaupun jumlahnya bisa berbeda setiap orang. Jika seseorang diet tanpa olahraga, kemungkinan besar orang tersebut akan mengalami penurunan massa otot dan laju metabolisme.

Olahraga sangat baik untuk membantu proses diet yang lebih sehat, namun olahraga yang berlebihan juga dapat menimbulkan masalah. Penelitian mengungkapkan olahraga berlebihan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang dan menyebabkan stres.

Kondisi ini dapat berdampak negatif pada hormon endokrin yang membantu mengatur fungsi seluruh tubuh.

5. Salah Pilih Makanan Rendah Lemak
Tak jarang seseorang akan memilih produk-produk makanan sehat rendah lemak untuk membantu proses diet. Namun, dalam beberapa kasus kondisi ini dapat memberi efek sebaliknya.

Banyak produk mengandung lebih tinggi gula untuk meningkatkan rasanya, misalnya seperti yogurt rendah lemak dengan rasa.

Produk rendah lemak memiliki kecenderungan membuat seseorang lebih sering lapar. Kondisi ini membuat keinginan makan lebih besar dan membuat konsumsi menjadi lebih tinggi.

Daripada mengonsumsi makanan rendah lemak, cobalah kombinasi makanan bergizi dan makanan yang diproses secara minimal. Pilihlah buah-buahan dan sayur karena keduanya secara alami rendah lemak namun tinggi nutrisi. (det)

Exit mobile version