Site icon Kaldera.id

Begini Cara Membedakan Gejala Corona, Flu dan Alergi

Begini Cara Membedakan Gejala Corona, Flu dan Alergi

Begini Cara Membedakan Gejala Corona, Flu dan Alergi

JAKARTA, kaldera.id – Virus corona sudah menginfeksi lebih dari 240 ribu orang di seluruh dunia dengan angka kematian lebih dari 9.000 orang per 20 Maret 2020.

Beberapa orang yang terinfeksi virus ini mengalami gejala ringan, namun ada pula yang berkembang menjadi pneumonia, kegagalan organ dan kematian. Gejala flu dan virus corona dapat tampak serupa, termasuk demam, kelelahan, sakit badan, dan batuk.

Bedanya, gejala-gejala ini bisa memburuk seiring berjalannya waktu jika ternyata itu adalah infeksi virus corona.

Pada gejala Covid-19 yang ringan, terkadang orang tidak merasakan keluhan berarti dan sering dianggap sebagai gejala alergi.

Gejala alergi yang umum misalnya mata gatal, hidung tersumbat atau bersin. Jika kamu memiliki pilek, mata gatal atau hidung tersumbat, kamu mungkin saja menderita pilek atau alergi.

Penyakit Covid-19 bisa menimbulkan gejala yang lebih berat daripada flu, serta berdampak pada sistem pernapasan yang menyebabkan sesak napas. Selain itu, seperti halnya flu, virus corona juga akan membuat tubuh terasa nyeri dan lelah.

Walau ada orang yang gejalanya ringan, tapi mereka yang sudah punya masalah kesehatan mendasar, seperti hipertensi atau diabetes, berpotensi mengalami gejala yang lebih buruk.

Beberapa orang mungkin membawa virus corona (carrier) tetapi tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, mereka masih dapat menularkannya kepada orang lain.

Langkah jika menemukan gejala Langkah penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan RI yang bisa diikuti oleh diri sendiri, tertuang dalam protokol kesehatan.

Di dalamnya, ada alur yang perlu Anda ikuti, baik saat merasa tidak sehat, maupun merasa sehat tapi pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 dan punya riwayat baru pulang dari luar negeri.

Berikut ini isi protokol tersebut.

1. Jika merasa tidak sehat

Bagi Anda yang merasa tidak sehat dan memiliki kriteria demam dengan suhu 38 derajat Celsius disertai batuk atau pilek, maka istirahatlah yang cukup di rumah dan minum obat bila perlu.

Bila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus melakukan lakukan tindakan berikut ini: Memakai masker Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk atau bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau siku bagian dalam. Sebisa mungkin tidak menggunakan moda transportasi umum.

2. Alur selanjutnya untuk pasien suspect COVID-19

Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh tenaga kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Tenaga medis di RS rujukan, akan melakukan pengambilan spesimen (sampel liur) untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

Spesimen lalu akan dikirim ke laboratorium yang telah ditunjuk pemerintah, untuk memeriksa sampel tersebut. Jika hasilnya positif, maka: Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19.

Sampel akan diambil setiap hari. Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi setelah pemeriksaan sampel memperlihatkan hasil negatif sebanyak dua kali berturut-turut. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.

3. Jika Anda sehat, tapi ada kemungkinan terpapar

Apabila memiliki riwayat pernah berkontak dekat dengan pasien yang sudah dinyatakan positif COVID-19 atau baru pulang dari luar negeri setidaknya 14 hari yang lalu, maka Anda sebaiknya menghubungi hotline center corona nasional di nomor 119 ext.9.

Jika berdomisili di Jakarta, Anda juga bisa menghubungi nomor hotline corona DKI Jakarta di 112 atau 0813-8837-6955. Untuk masyarakat DI Yogyakarta, Anda bisa menghubungi hotline corona di 0274-555585 atau 0811-2764-800.(kontan/tim)

Exit mobile version