Site icon Kaldera.id

Jelang Konfercab, Ini Rekomendasi Suara Milenial PWI Sumut

Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut akan digelar 29-31 Juli 2021 mendatang.

Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut akan digelar 29-31 Juli 2021 mendatang.

MEDAN – Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut akan digelar 29-31 Juli 2021 mendatang.
Salah satu agenda yang dalam pelaksanaan Konferda 2021 yakni pemilihan Ketua PWI Sumut periode 2020-2025 mendatang.

Terkait hal ini, Suara Milenial PWI Sumut menyuarakan beberapa rekomendasi dengan harapan sosok calon yang akan bertarung pada konfercab tersebut benar-benar sosok yang berpihak pada peningkatan kompetensi, produktivitas dan kapasitas wartawan di Sumatera Utara.

Suara Milenial PWI Sumut

“Suara Milenial PWI Sumut merupakan suara anggota PWI Sumut. Suara Milenial PWI Sumut tidak mengacu pada usia tertentu, tapi lebih kepada pemikiran, pemahaman dan aksi milenial untuk kemajuan PWI Sumut. Bagi semua anggota PWI Sumut yang sepakat dengan pemikiran dan aksi ini, tentu saja bagian dari Suara Milenial PWI Sumut,” kata Penggagas Diskusi Suara Milenial PWI Sumut, Benny Pasaribu didampingi Fakhrur Rozi dan Hafnida Dalimunthe

Rekomendasi ini menjadi kesimpulan mereka dalam diskusi “Sukseskan Konferda PWI Sumatera Utara’ di Sadacofee, Jumat (2/7/2021).

Benny Pasaribu dalam kesimpulannya menyampaikan rekomendasi-rekomendasi berdasarkan pemikiran peserta diskusi Suara Milenial PWI Sumut yang hadir. Antara lain, Mega Sihombing, Syafii Sitorus, Ismail Haska, Jonris Purba, Ucok Iswandi, Ade Friady, Markus, Pran Hasibuan, Amsal, dan Andika Syahputra serta anggota PWI Sumut lainnya.

Adapun rekomendasi itu yakni:

1. Bahwa PWI adalah wadah perhimpunan wartawan. Untuk itu, perlu digalakkan peningkatan kompetensi, produktivitas dan pemberdayaan wartawan melalui edukasi, pelatihan dan penelitian harus dilakukan.

2. Bahwa PWI adalah organisasi yang mendukung kapasitas seluruh anggotanya, termasuk wartawan kaum milenial. Sehingga dipandang perlu melibatkan wartawan milenial sesuai porsinya dalam kepengurusan inti PWI Sumut.

3. Bahwa PWI adalah rumah besar wartawan yang memiliki tujuan yang sama, yakni terwujudnya profesonalisme wartawan. Sehingga perlu keterlibatan wartawan milenial dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja.

4. Wartawan milenial bukan pelengkap keanggotaan PWI semata, tetapi wartawan milenial butuh ruang untuk berperan dan berkarya, untuk meningkatkan produktivitas dan profesioalisme wartawan dan mengembangkan Organisasi PWI itu sendiri.

5. Bahwa PWI adalah organisasi wartawan, bukan organisasi perusahaan media. Sehingga perlu diberikan dan dijamin kebebasan wartawan untuk berperan dan berkarya di PWI, termasuk dalam pemilihan pengurus PWI.

6. Bahwa PWI adalah organisasi wartawan yang mendukung dan melindungi wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya. Sehingga perlu pendampingan nyata dari pengurus PWI kepada wartawan yang sedang menghadapi intimidasi, ancaman, gugatan dan persoalan hukum.

7. Bahwa PWI adalah rumah besar wartawan, yang memperkokoh persatuan wartawan, sehingga perlu digalakkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial budaya, pendidikan dan agama serta pengayaan wawasan wartawan.

8. Bahwa PWI adalah wadah persatuan wartawan, sehingga dipandanh mendesak adanya pengelolaan keuangan yang sasarannya bagi pengembangan organisasi dan peningkatan kompetensi wartawan, bukan memperkaya diri pribadi maupun oknum pengurus.

9. Bahwa PWI adalah rumah besar wartawan, sehingga perlu keterlibatan semua anggota dari semua kelompok unsur dan usia untuk mengakses informasi dan program kerja serta perkembangan lainnya di PWI.

10. Bahwa PWI adalah rumah besar wartawan, sehingga dipandang perlu memperkuat kapasitas anggota dari semua kelompok unsur dan usia agar jangan ada pemutusan generasi, seperti kelompok milenial.

Harapan kalangan milenial

Hal yang sama disampaikan Fakhrur Rozi, menurutnya poin-poin rekomendasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari harapan kalangan milenial terhadap kepengurusan PWI Sumut untuk 5 tahun ke depan.

“Tentu ini berkaca dari apa yang sudah rekan-rekan rasakan dalam kepengurusan PWI Sumut dalam 5 tahun terakhir. Kita berharap suara ini menjadi masukan penting karena bagaimana pun Suara Milenial PWI Sumut adalah pemilik suara di Konfercab ini sangat besar. Sekitar 250 orang yang menyatakan bergabung dengan kita merupakan bentuk adanya kesamaan pemikiran kalangan milenial,” pungkasnya.

Sementara Hafnida Dalimunthe mengatakan, rekomendasi ini tidak bersifat tendensius kepada siapapun yang ingin maju menjadi calon ketua PWI Sumut pada Konfercab tersebut.(rel)

Exit mobile version