Site icon Kaldera.id

Memasyarakatkan Olahraga, Dispora Maksimalkan Sarana Yang Ada

Walikota Medan, Bobby Nasution saat bermain sepak bola di Stadion Teladan Medan beberapa waktu lalu. Pemko Medan melalui OPD terkait akan menambah kapasitas penonton stadion tesebut dalam waktu dekat. Foto:IST

Walikota Medan, Bobby Nasution saat bermain sepak bola di Stadion Teladan Medan beberapa waktu lalu. Pemko Medan melalui OPD terkait akan menambah kapasitas penonton stadion tesebut dalam waktu dekat. Foto:IST

MEDAN, kaldera.id – Guna memaksimalkan fungsi lapangan dan lebih memasyarakatkan olahraga, Walikota Medan, Bobby Afif Nasution menyerahkan pengelolaan lapangan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Sebelumnya pengelolaan sarana olahraga dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Menurut Kadispora Kota Medan, Pulungan Harahap, ada tujuh lapangan sepak bola yang mereka kelola saat ini.

Adapun ketujuh lapangan tersebut yakni, Lapangan Pertiwi, di Kecamatan Medan Barat, Lapangan Helvetia di Kecamatan Medan Helvetia, Lapangan Martubung di Kecamatan Medan Labuhan, Lapangan Sejati, Kecamatan Medan Johor dan Lapangan Tuntungan di Kecamatan Medan Tuntungan.

Selain ketujuh lapangan tersebut, pengolaan Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga dan Lapangan Cadika juga diserahkan kepada mereka.

“Penyerahan ini mulai Desemberber 2021 lalu dan sekarang mulai dilakukan penataan,” ungkap Pulungan kepada wartawan, Sabtu (19/2/2022).

Dijelaskannya, saat ini penataan yang dilakukan masih tahap DED. Kajian DED sendiri dilakukan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan. Dari DED itu sendiri nantinya fungsi lapangan diatur secara spesifik.

“Rancangannya sudah dibuat. Rancangan itu juga nantinya jadi dasar DED. Anggarannya pun diperkirakan untuk 7 lapangan tersebut sekitar Rp40 miliar,” katanya.

Dia menambahkan, sedangkan untuk Stadion Teladan, rencananya akan ditambah kapasitas penonton dari 20 ribu menjadi 30 ribu sampai 35 ribu penonton. Semua penonton mendapatkan bangku. Selain itu, semua tribun dibuat tertutup.

“Jadi, tidak seperti sekarang. Penonton hanya disediakan semen untuk duduk. Semua dapat bangku. Makanya, hitungan kapasitasnya jelas. Parkir juga di basement. Pak Wali tidak mau parkir ke stadion di luar. Jalan di depan stadion dibuat satu arah. Kajiannya sedang disusun,” tambahnya.

Sementara untuk Stadion Kebun Bunga, saat ini sedang dirubah DED nya karena DED awal dibuat satu kesatuan. Harusnya DED nya dibuat terpisah. Satu kesatuan dimaksud, termasuk Lapangan Hoki, Tenis Lapangan dan lainnya. “Nanti Lapangan Hoki dibuat tersendiri dan rencananya jadi GOR mini dengan kapasitas 3.000 penonton. Di GOR itu juga ada lapangan basket, voli, dan lainnya,” katanya.

Untuk itu pihaknya berharap, dengan maksimalnya sarana olahraga ini, masyarakat semakin giat berolahraga dan terpenting Medan sebagai kota atlet segera terwujud. (reza)

Exit mobile version