MEDAN, kaldera.id – Corporate Secretary Bank Sumut, Agus Condro Wibowo mengatakan Manajemen PT. Bank Sumut memastikan operasional Bank Sumut tetap dapat berjalan sebagaimana biasa. Ini sebagai respon atas evaluasi terkait Dirut Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan.
Sesuai ketentuan Dewan Komisaris menonaktifkan Dirut sampai RUPS Luar Biasa yang akan diadakan secepatnya.
Hal ini telah disampaikan kepada regulator sesuai peraturan yang berlaku. “Atas Penonaktifan tersebut Rahmat Fadillah Pohan menyampaikan surat pengunduran diri yang diterima 5 Januari 2023,” kata Agus, Kamis (5/1/2023).
Sementara, dalam rangka menjaga kelangsungan pelaksanaan operasional dan tata kelola Bank, maka Dewan Komisaris telah menunjuk pelaksana tugas Dirut Bank Sumut. “Yaitu Direktur Pemasaran, Hadi Sucipto” tambah Komisaris Utama Bank Sumut Brata Kesuma di Kantor Bank Sumut.
Dewan Komisaris memastikan seluruh pelaksanaan kegiatan operasional PT Bank Sumut saat ini tetap berjalan normal dibawah supervisi Direksi yang bekerja secara bersama-sama (collective collegial) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Hadi Sucipto menyampaikan penonaktifan Direktur Utama Bank Sumut tidak mempengaruhi kinerja Bank Sumut termasuk rencana IPO Bank Sumut. Seperti diketahui bahwa Bank Sumut telah memperoleh ijin pernyataan efektif dari OJK per Tanggal 3 Januari 2023, dan siap untuk segera melantai di bursa pada awal tahun ini. Bank Sumut merencanakan melaksanakan Public Expose pada Senin 9 Januari 2023 mendatang.
Hadi Sucipto juga memaparkan kondisi kinerja keuangan Bank Sumut (sebelum diaudit) yang sangat menggembirakan, ditandai dengan peningkatan laba sebesar 15,15% YoY atau sebesar Rp706 Miliar dari posisi Desember tahun lalu sebesar Rp614 Miliar.
Aset Bank Sumut tercatat sebesar Rp.40,6 Triliun, penyaluran kredit sebesar Rp.27,8 Triliun atau meningkat sebesar 10,58% YoY dari sebelumnya Rp.25,1 Triliun pada Desember 2021. Bank Sumut juga tercatat berhasil menghimpun Dana Pihak ketiga sebesar Rp.31,9 Triliun atau meningkat 3% YoY dari Desember 2021 sebesar Rp.30,9 Triliun.(reza/rel)