FORNAS VII di Jabar, Medali Perak Sumut dari Lari Trail Dramatis

Ketum ALTI yang juga Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto (tiga dari kiri) didampingi Pj KORMI Sumut Samsudin Tarigan (tiga dari kanan) berfoto bersama usai menyerahkan medali kelas 10 km putri. ALTI Sumut merebut 1 medali perak dan 1 medali perunggu di cabang Lari Trail FORNAS VII, Jawa Barat.(kaldera/HO)
Ketum ALTI yang juga Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto (tiga dari kiri) didampingi Pj KORMI Sumut Samsudin Tarigan (tiga dari kanan) berfoto bersama usai menyerahkan medali kelas 10 km putri. ALTI Sumut merebut 1 medali perak dan 1 medali perunggu di cabang Lari Trail FORNAS VII, Jawa Barat.(kaldera/HO)

 

BANDUNG, kaldera.id – Kontingen Sumatera Utara meraih dua medali perak dan satu perunggu di hari pertama Festival Olahraga Nasional (Fornas) VII di Jawa Barat. Pegiat lari trail (ALTI) Sumut, Rusmanto, meraih medali perak karena selisih beberapa detik dari pegiat DKI Jakarta yang meraih emas.

Lari trail merupakan lomba yang memang ditarget meraih medali. Samsudin Tarigan, Pj KORMI Sumut untuk ALTI, mengatakan medali perak yang disumbangkan Rusmanto untuk Sumut diperoleh secara dramatis.

“Sejak awal kita yakin pegiat ALTI mampu merebut medali emas. Tapi situasi lapangan memang tidak selalu sesuai harapan. Rusmanto sempat tersesat karena petunjuk jalurnya ada yang hilang dan rusak,” kata Samsudin didampingi Ketua ALTI Sumut, Hendry Wahyudi, di Curug Tilu Ciwidey, Rancabali, Kab Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/7/2022).

Kata dia, saat lomba Rusmanro yang bermain di nomor lari trail 40 km, unggul dari pegiat ALTI DKI Jakarta yang ada di belakangnya.

Tapi di kilometer 30-an, sejumlah pelari termasuk Rusmanto, sempat tersesat. Panitia yang menyadari itu kemudian mengarahkan lagi ke jalur lomba. Tapi Rusmanto sudah disusul oleh pegiat DKI Jakarta.

Hendry mengatakan, drama terjadi 150 meter jelang garis finish. Saat kedua pelari ini sudah bertemu di jalur (one on one) menuju garis akhir, Rusmanto mengalami keram di bagian kaki. “Karena sudah one on one, dia mencoba memaksa kakinya berlari lebih kencang,” terangnya.

Dalam kondisi terpincang karena kaki kanannya tidak maksimal, Rusmanto terus mencoba menembus finish. Tapi medali emas harus dilepas ke pegiat ALTI DKI Jakarta atas nama Dike Wicaksono dengan catatan waktu 04.55.50. Rusmanto mencatatkan waktu 04.56.00. Sementara perunggu diraih pegiat Sulawesi Tengah Adrian Lee dengan 04.58.50.

“Rusmanto dalam keadaan pincang, hanya selisih 10 detik dari peraih medali emas. Ini bentuk juang pantang menyerah. Alhamdulillah medali perak mampu direbut,” tukas Samsudin.

Perak KOSTI dan Perunggu dari ALTI

Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut, Baharuddin Siagian, mengatakan tiga medali ini datang dari ALTI yakni medali perak atas Rusmanto (nomor 40 km) dan medali perunggu dari Eva Dwi Sukma (nomor 10 km).

Sementara tambahan medali perak datang dari Pegiat Sepeda Tua (KOSTI) atas nama Sufina yang bermain di nomor Sepeda Lambat Putri.

Sekretari KORMI Sumut Budi Syahputra (empat dari kanan) dan Ketua Kontingen Sumut (paling kiri) meninjau pertandingan PORPI di Gymnasium, SOR Jalak Harupat, Bandung,
Sekretari KORMI Sumut Budi Syahputra (empat dari kanan) dan Ketua Kontingen Sumut (paling kiri) meninjau pertandingan PORPI di Gymnasium, SOR Jalak Harupat, Bandung,

“Hasil hari pertama cukup baik. Perjalanan Fornas VII baru dimulai, mari kita berikan hasil terbaik untuk Sumatera Utara,” kata Baharuddin didampingi Sekretaris KORMI Sumut Budi Syahputra dan Ketua Kontingen, Benny Hidayat.

Untuk peluang medali emas, kata Benny, pada hari kedua, akan berpeluang datang dari pegiat senam kesegaran (ASKI).

“Sebab Sumut memainkan final di lima nomor yakni SKI Group, SKI Perorangan, Aerodance Fitnes, dan Dance Freestlye. Tinggal menunggu hasil penilaian juri. Hari ini juga bertanding BBoy dan PERBAFI,” ujarnya.(rel)