Kenshi M Dedi Yusuf (Langkat) dan Sonya Fatira Adelia (Medan) diandalkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sumatra Utara (Sumut) meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.
Kenshi M Dedi Yusuf (Langkat) dan Sonya Fatira Adelia (Medan) diandalkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sumatra Utara (Sumut) meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.

MEDAN, kaldera.id – Kenshi M Dedi Yusuf (Langkat) dan Sonya Fatira Adelia (Medan) diandalkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sumatra Utara (Sumut) meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.

Ketua Pengprov Perkemi Sumut Steven Darmayanan melalui Sekretaris Umum Andri Sibarani mengatakan, saat ini 20 kenshi, sebutan atlet kempo dipersiapkan hadapi PON 2024.

“Saat ini kita mempersiapkan 20 atlet yang masuk Pelatda KONI Sumut. Rinciannya 13 putra dan 7 putri. Kita akan tampil pada 20 dari 22 nomor yang dipertandingkan di PON 2024 nanti.

Ada dua nomor yang tidak kita ikuti karena keterbatasan SDM atlet,” ujar Andri Sibarani di Posko Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut, Kantor Dispora Sumut, Selasa 4 Juli 2023.

Didampingi Kabid Binpres John Piter Sihombing dan Kabid Organisasi Ir Dial Rizal, Andri menambahkan dari 20 atlet yang dipersiapkan, 17 lolos grade tes fisik dan kesehatan yang digelar KONI Sumut, beberapa waktu lalu.

“Meski tiga tidak lolos, kita tetap pertahankan. Mudah-mudahan nanti mereka bisa menembus grade yang ditetapkan,” ungkapnya.

Meski cabang kempo dipertandingkan di Aceh, Perkemi Sumut optimis meraih dua medali emas. Target tersebut berdasarkan peta kekuatan lawan dan raihan di Kejurnas Monas Cup, Mei 2023 lalu.

  “Pada Monas Cup 2023 lalu kita meraih 2 emas, 2 perak, dan 9 perunggu. Itu menjadi acuan kita karena yang tampil merupakan 80 persen kekuatan kempo di Indonesia,” tambahnya.

Sedangkan John Piter Sihombing menambahkan, atlet kempo Sumut menjalani latihan lima kali seminggu di Aula Kantor Camat Medan Helvetia. Ini juga merupakan menjadi salah satu kendala kempo Sumut.

“Kita belum memiliki Pusdiklat, sehingga atlet yang berasal dari luar Kota Medan menjadi kendala. Meraka terpaksa hanya latihan Sabtu dan Minggu. Mudah-mudahan ke depan, semua atlet bisa latihan bersama.

Selain itu, kita juga terkendala dengan wasit nasional,” jelasnya. John Piter menambahkan, dua atlet yang menjadi andalan kempo Sumut di PON 2024 nanti adalah M Dedi Yusuf (Langkat) dan Sonya Fatira Adelia (Medan).

“Meski begitu, kita berharap atlet lain bisa membuat kejutan. Yang meraih medali perak dan perunggu di Monas Cup kemarin bisa meraih emas,” harapnya. John Piter mengakui persaingan di PON 2024 bakal sengit.

Sesuai dengan peta kekuatan, Indonesia Timur masih menjadi pesaing utama di kategori randori (tarung). Sedangkan untuk kategori embu (seni), Pulau Jawa menjadi pesaing.

“Mudah-mudahan pada PON 2024
mendatang kita bisa membuat sejarah. Sebab sepanjang sejarah, kempo Sumut baru mampu meraih medali perunggu di PON,” pungkasnya. (viva)