Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) yang berada di Jalan Pancing Kota Medan diserang oleh sekelompok orang menggunakan sepeda motor, Jumat sore (10/11/2023).
Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) yang berada di Jalan Pancing Kota Medan diserang oleh sekelompok orang menggunakan sepeda motor, Jumat sore (10/11/2023).

 

MEDAN, kaldera.id – Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) yang berada di Jalan Pancing Kota Medan diserang oleh sekelompok orang menggunakan sepeda motor, Jumat sore (10/11/2023).

Akibat penyerangan tersebut sejumlah fasilitas kampus dan sepeda motor yang terparkir mengalam rusak.

Selain itu kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan. Kejadian tersebut diduga akibat sejumlah mahasiswa dari kampus lain menggeber sepeda motor di depan Kampus UINSU. Akibatnya sejumlah mahasiswa UINSU tidak terima.

Imbasnya, aksi saling pukul antar mahasiswa pun pecah di halaman kampus, tepatnya di depan gerbang masuk Kampus UINSU. Kabarnya, akibat peristiwa itu kedua belah pihak mengalami luka pukulan. Mahasiswa UINSU juga sempat dilempari batu.

Terlihat seorang mahasiswa UINSU mengalami luka di kepala. Ada darah yang mengalir ke leher dan bajunya, diduga akibat pukulan hingga kepalanya pecah.

Seorang cleaning servis yang mencoba bertanya dan melerai pertikaian juga terkena pukulan. Pelemparan batu juga sempat terjadi di depan Fakultas Dakwah UINSU.

Sebelumnya diketahui, sekitar lima sampai delapan mahasiswa diduga dari kampus lain masuk ke UINSU mencari seorang mahasiswa UINSU berinisial Ih. Pencarian sampai di salah satu kantin Kampus UINSU.

Di kantin itu pencarian sempat terhenti disebabkan melihat seorang mahasiswa di kantin menutup kepalanya dengan baju.

Lalu mereka pun mendatangi mahasiswa itu. Sempat seorang mahasiswa diduga menendang kursi saat menanyakan identitas mahasiswa UINSU itu, sambil meminta melepaskan baju yang menutupi kepala.

Hal itu membuat ketegangan terjadi. Bahkan, penjual dan pengunjung yang melihat kejadian itu terkejut. Setelah yang diketahui bukan bukan orang yang dicari, mereka pergi melanjutkan pencarian keberadaan Ih.

Tak lama berselang, seorang mahasiswa UINSU berlari sambil berteriak ‘kita diserang’.

Atas peristiwa ini, aktivitas belajar mengajar terhenti. Para dosen serta ratusan mahasiswa dan mahasiswi keluar kelas untuk melihat peristiwa baku hantam di depan pintu gerbang itu.

Pasca peristiwa, Rektor UINSU menginstruksikan seluruh dosen dan mahasiswa meninggalkan kampus untuk mengantisipasi jatuhnya korban jika terjadi bentrok susulan.

“Semua disuruh keluar dari kampus sama rektor. Takutnya nanti ada bentrok susulan dan jadi sasaran,” sebut salah seorang dosen yang ditemui di lokasi kejadian.

Kondisi bentrok meredam dan berangsur-angsur kondusif setelah kehadiran pihak kepolisian. Hingga sore tadi masih terlihat di lokasi puluhan personel kepolisian berjaga-jaga mengantisipasi bentrok susulan antar kedua belah pihak.(red)