Tulungagung, kaldera.id – Viral di media sosial, siswi SMK di Tulungagung diduga mencekoki bocah 7 tahun dengan minuman keras (miras). Polisi pun turun tangan menangani aksi yang bikin geram tersebut.
Dari video yang beredar, remaja perempuan itu diinterogasi warga karena dituding mencekoki miras pada bocah tersebut. Dalam video berdurasi 121 detik itu, dua remaja perempuan tersebut dikerumuni warga dan seorang anak kecil di sekitar Taman Kandang Tulungagung.
“Kulo kan muni, Dik iki teh, tapi aku nggak ngongkon ngombe pak, tapi ujuk-ujuk dibuka botole, diombe tapi langsung ditokne (Saya kan bilang, Dik ini teh, tapi saya nggak menyuruh untuk diminum, tapi tiba-tiba dibuka botolnya, diminum tapi langsung dimuntahkan),” kata salah satu remaja perempuan dalam video tersebut (28/5/2024).
Perekam video pun menanggapi pengakuan remaja tersebut dan menudingnya sengaja menyuruh bocah tersebut minum miras yang dibawanya.
“Bocahe ngomong dikongkon, sampean selak (anaknya bilang disuruh, kamu mengelak),” sahut perekam video.
Warga lainnya juga memberi nasihat pada pelajar tersebut bahwa miras itu tidak boleh diminum.
“Kuwi barang kleru lo, kui barang alkohol (itu barang salah lo, itu barang alkohol),” ujar salah satu warga.
Di video lain, tampak kedua pelajar tersebut dibawa menggunakan mobil polisi. Saat dikonfirmasi, Satreskrim Polres Tulungagung langsung menangani kasus video viral tersebut. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) juga telah memeriksa sejumlah saksi.
“Pada dasarnya kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kejadian yang menyebabkan anak-anak dikasih minum. Tapi ini masih pemeriksaan, ke depannya akan kami lakukan pengembangan,” kata Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP M Nur.
Selain memeriksa saksi, polisi juga mengamankan barang bukti botol berisi sisa miras jenis arak Jawa yang diduga dibawa pelajar SMK tersebut bersama temannya saat main di Taman Reog Kendang, Kelurahan Sambung, Kecamatan/Kabupaten Tulung Agung.
“Satu botol saja. Masih sisa banyak, karena cuma sedikit yang diminum,” katanya.
Kejadian tersebut diduga terjadi saat terduga pelaku bersama rekan-rekannya bemain di kawasan taman tersebut sambil membawa miras. Saat itu kedua remaja putri itu bertemu korban dan menunjukkan botol miras tersebut.
“Bahasanya itu kayak disuruh minum, ini lo minum teh, teh. Kemudian diminum. Tapi sampai mulut dimuntahkan lagi, nggak sampai ditelan,” ujar M Nur.
Terkait asal muasal miras yang dibawa oleh para siswi SMK tersebut, M Nur mengaku kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Ia pun berjanji akan mengusut tuntas perkara tersebut.
“Masih kami selidiki,” jelasnya. (det)