Site icon Kaldera.id

Herindra Diusulkan jadi Kepala BIN, Besok Jalani Tes di DPR

Muhammad Herindra dicegat wartawan usai keluar dari kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (14/10/2024) malam dalam rangkaian pemanggilan calon menteri. Herindra ternyata diusulkan Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN.(ist)

Muhammad Herindra dicegat wartawan usai keluar dari kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (14/10/2024) malam dalam rangkaian pemanggilan calon menteri. Herindra ternyata diusulkan Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN.(ist)

MEDAN, kaldera.id – Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Menteri Pertahanan Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru.

Diketahui, Herindra yang pernah bertugas di Sumatera Utara, sebagai Asisten Senior Intelijen di Kodam I/BB ini, pada Senin 14 Oktober 2024, sudah dipanggil Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, dalam rangkaian pemanggilan tokoh calon-calon Menteri.

Puan mengatakan penunjukkan Herindra oleh Jokowi itu tertuang dalam surat presiden (Surpres) Nomor R51 tanggal 10 Oktober perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN. “Jadi sudah diusulkan satu nama dari presiden Jokowi Surpres penggantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra,” kata Puan usai rapat paripurna di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Puan mengatakan uji kelayakan dan kepatutan bagi Herindra akan digelar di DPR pada Rabu (16/10) esok. “Pertimbangan dari DPR itu besok pagi di DPR,” kata dia.

Dilansir CNN Indonesia dan Suara.com, Herindra akan menggantikan Budi Gunawan yang telah menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016 lalu. Herindra sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Bentuk Tim Khusus, Diuji DPR Rabu

Rapat Paripurna DPR Masa Sidang I Tahun 2024-2025 mengumumkan bahwa DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) untuk membahas pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ketua DPR Puan Maharani mengatakan Surpres tersebut sudah dibahas oleh pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi di DPR.

Puan kemudian memutuskan DPR membentuk tim khusus yang memiliki tugas untuk membahas pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN baru tersebut lantaran alat kelengkapan dewan belum terbentuk. Tim ini berisikan tiga orang perwakilan dari tiap-tiap fraksi di DPR.

“Berkenaan dengan itu kami meminta persetujuan dalam rapat paripurna terhadap pembentukan tim DPR ri dengan komposisi dan nama-nama tersebut apakah dapat disetujui?” tanya Puan. “Setuju,” sahut anggota DPR.

Pernah Tugas di Kodam I/BB

Herindra pensun dengan pangkat Letjen TNI. Dia memulai karirnya sebagai perwira muda untuk pelatihan dan organisasi di Kopassus sebagai lulusan terbaik Akmil 1987 dengan meraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama. Berbagai posisi komando dan non-komando yang disandangnya di Kopassus, termasuk tugas sebagai petugas informasi publik Kopassus pada tahun 2000.

Ia akhirnya mencapai pangkat letnan kolonel pada tahun 2001, dan menjadi komandan Batalyon Infanteri Kopassus ke-812, sebuah batalion pendukung Unit Khusus Penanggulangan Terorisme ke-81. Herindra menjalani tugas militer pertamanya di luar Kopassus sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan.(reza sahab/frozi/red)

Exit mobile version