Ads

Musrenbang Pertama sebagai Walikota, Ini Harapan Rico Waas soal RPJMD Medan

redaksi
5 Mei 2025 17:47
3 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 resmi dibuka oleh Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, di Grand City Hall Hotel, Senin (5/5/2025).

Dalam sambutannya, Walikota menegaskan bahwa Musrenbang ini memiliki makna strategis sebagai fondasi arah pembangunan Kota Medan lima tahun ke depan. Nantinya, forum ini akan melahirkan dokumen penting sebagai pedoman dalam merumuskan program prioritas yang terarah, terukur, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

“Musrenbang ini mempertemukan para pemangku kepentingan yang memiliki cinta dan komitmen besar terhadap Kota Medan. Saya mengajak semua yang hadir untuk benar-benar mencurahkan pemikiran dan aspirasi demi masa depan kota kita tercinta. Ini adalah bentuk sinergi nyata dari semangat Medan Untuk Semua,” ujar Rico.

Ia menekankan bahwa Kota Medan membutuhkan pemikiran strategis, kritis, dan penuh cinta terhadap kota, bukan semata berdasarkan kepentingan kelompok. Menurutnya, arah pembangunan kota tergantung pada kontribusi nyata seluruh elemen masyarakat.

Rico juga menggarisbawahi pentingnya membangun kota secara terstruktur dan menyeluruh, dengan visi besar menjadikan Medan sebagai kota Bertuah yang Inklusif, Maju, dan Berkelanjutan melalui Semangat Transformasi Menuju Medan Satu Data. Visi ini diterjemahkan dalam tujuh misi utama: Berbudaya, Energik, Ramah, Tertib, Unggul, Aman, dan Humanis.

“Pembangunan tidak bisa lagi mengandalkan pola lama. Kita butuh inovasi, kreativitas, serta kolaborasi yang erat antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.

Meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Medan tahun 2024 mencapai angka tertinggi di Sumut, yakni 83,23, Rico mengakui masih banyak persoalan yang harus dibenahi seperti anak putus sekolah, pelayanan kesehatan, tingkat kemiskinan sebesar 7,94 persen, dan pengangguran yang mencapai 8,13 persen.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama. Kita harus bergerak cepat menyusun solusi yang konkret, tidak hanya berhenti di tataran wacana. Grand planning yang matang dan teknis kerja yang jelas sangat dibutuhkan,” ujarnya penuh semangat.

Rico juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, ekonomi kreatif, pariwisata, lingkungan, lansia, difabel, dan pelestarian budaya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar, menyampaikan bahwa pelaksanaan Musrenbang ini merupakan bagian dari proses penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026, yang juga selaras dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Presiden terkait efisiensi perencanaan.

“Berbagai tahapan telah kami lalui, termasuk konsultasi publik dan penyelarasan dengan provinsi. Hari ini merupakan momen penting untuk memaparkan dan mendiskusikan rancangan yang telah disusun secara teknokratis,” terang Benny.

Musrenbang ini turut dihadiri oleh perwakilan Gubernur Sumatera Utara, Ketua DPRD Kota Medan Wong Chun Sen, para wakil ketua dan anggota DPRD, Sekda Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, camat, serta berbagai stakeholder.

Dengan semangat kolaboratif dan visi yang jelas, diharapkan Musrenbang ini dapat melahirkan keputusan strategis yang membawa Kota Medan menjadi lebih baik, inklusif, dan membanggakan di mata nasional. (Reza)