Darurat Banjir dan Longsor, Gubernur Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Logistik

redaksi
27 Nov 2025 18:53
3 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Banjir bandang dan tanah longsor melanda 10 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Gubernur Sumut Bobby Nasution pun gerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan.

Penanganan yang dilakukan terfokus pada pelayanan, pencarian, pertolongan dan evakuasi korban serta membuka akses yang terputus akibat bencana.

Hal tersebut disampaikan Bobby saat mengikuti rapat koordinasi penanganan bencana bersama dengan Menko PMK Pratikno secara daring di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (27/11/2025).

“Untuk bantuan logistik, Pemprov Sumut telah menyalurkan ke wilayah terdampak bencana. Namun, ada daerah yang masih belum bisa diakses melalui jalur darat. Oleh sebab itu, upaya pembersihan material longsor terus dilakukan untuk membuka jalur logistik dan komunikasi di beberapa wilayah terdampak,” jelas Bobby.

Ia menjelaskan, untuk 8 kabupaten/kota sudah bisa ditembus bantuan melalui jalur darat. Sedangkan untuk 2 kabupaten/kota yakni, Tapanuli Tengah dan Sibolga belum bisa disuplai karena akses masih terputus total.

Meski begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI untuk pilihan memasuki wilayah tersebut melalui udara. “Saat ini 2 unit helikopter telah disiagakan guna untuk mensuplai logistik,” jelasnya.

Selain itu, Bobby juga telah menetapkan status darurat bencana, melakukan pendampingan di kabupaten/kota terdampak, melakukan koordinasi Tim Reaksi Cepat (TRC) multisektor, mendirikan pos pengungsian dan pos lapangan, dan menggalang bantuan dari BUMN, BUMD serta stakeholder terkait.

Sebagai informasi, berdasarkan data terkini ada 10 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor. Diantaranya Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Langkat, Padang Sidimpuan, dan Nias Selatan.

Berdasarkan laporan, sebanyak 30 jiwa meninggal dunia di Sumut. Selain itu, kurang lebih 4.035 warga yang mengungsi.

Kepala Dinas Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap mengatakan pihaknya tengah berupaya memulihkan jaringan komunikasi.Sebab, ada beberapa wilayah terdampak bencana yang mengalami gangguan komunikasi sejak banjir dan longsor melanda.

“Sesuai dengan arahan Gubernur, pemulihan jaringan komunikasi terus dilakukan. Saat ini masih ada kabupaten/kota yang jaringan komunikasinya terganggu. Untuk itu kami terus berupaya berkoordinasi menyelesaikan hal tersebut,” kata Erwin di Medan, Kamis (27/11/2025).

Sebelumnya, Gubernur telah menurunkan personel dan peralatan evakuasi ke wilayah terdampak bencana. BPBD Sumut juga telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp 60 juta.

Gubernur Bobby Nasution juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna kebutuhan bantuan dan dukungan penanganan bencana.

Pemprov telah berkoordinasi dengan BNPB Republik Indonesia untuk bantuan dana siap pakai kepada kabupaten terdampak.

Pemprov juga berkoordinasi dengan BUMN untuk bantuan pada masyarakat. Bobby juga telah mengirim 1 ton minyak goreng, 500 kg gula putih, 500 kotak teh celup, 20 ribu bungkus mie instan dan 1.000 kaleng ikan sarden.

Menko PMK Pratikno menyatakan komitmen serius pemerintah pusat menanggapi bencana yang melanda 3 provinsi yaitu Sumut, Aceh dan Sumatera Barat. Pihaknya juga telah menyiapkan rencana paska darurat untuk pemulihan.

“Pak Prabowo memerintahkan pada kami serius menanggapi bencana tanggap darurat, di saat yang sama kita juga menyiapkan paska daruratnya. Nanti untuk pemulihan masyarakat, karena infrastuktur juga harus segera pulih,” kata Pratikno di Jakarta. (Reza)