MEDAN, kaldera.id – Ratusan pedagang Pasar Petisah yang tergabung dalam Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) Kota Medan menolak keras terhadap rencana pemasangan portal parkir di pintu masuk basement pasar. Bahkan, mereka telah mendatangi manajemen PUD Pasar di Petisah, Rabu (15/1/2025) guna menyampaikan keberatan tersebut.
Ketua DPD P4B Kota Medan, Siswarno, menegaskan, pihaknya sudah mengirimkan surat resmi kepada Walikota Medan dan DPRD Medan untuk membatalkan rencana tersebut. Ia khawatir, penerapan portal parkir yang akan mulai beroperasi pada 20 Januari mendatang justru akan membuat pembeli enggan berkunjung karena adanya biaya parkir.
“Pemasangan portal ini tidak pernah disosialisasikan kepada pedagang. Tiba-tiba sudah berdiri dan tinggal menunggu waktu operasional. Kami khawatir, jika pembeli terbebani tarif parkir, jumlah pengunjung yang sudah menurun selama ini akan semakin berkurang,” ungkap Siswarno.
Selain pembeli, pedagang juga akan terkena biaya retribusi parkir, yang dinilai memberatkan di tengah situasi ekonomi yang sulit. Menurut Siswarno, hal ini hanya akan memperburuk kondisi pasar yang sudah menghadapi tantangan besar dengan penurunan jumlah pengunjung.
Sebagai langkah tegas, P4B telah merencanakan aksi damai yang akan digelar pada 20 Januari 2025 di Kantor Wali Kota Medan dan DPRD Medan. Mereka berharap aksi ini dapat menjadi langkah terakhir untuk menghentikan rencana pemasangan portal parkir.
“Kami ingin menyampaikan aspirasi dengan damai dan tertib. Tujuan kami adalah memastikan kebijakan yang diambil tidak memberatkan pedagang maupun pembeli,” tambah Siswarno.
Menanggapi polemik ini, Ketua Komisi 3 DPRD Medan, Salomo T Pardede, menyatakan siap menerima aspirasi pedagang dan memfasilitasi pertemuan dengan direksi PUD Pasar Kota Medan. Ia berharap solusi terbaik dapat dicapai tanpa merugikan pedagang maupun pengelola pasar.
“Kami mengimbau agar aksi berlangsung damai dan tertib. Delegasi pedagang juga dapat menyampaikan aspirasi langsung dalam pertemuan di DPRD Medan. Kami akan merespons keluhan ini secara serius,” ujar Salomo. (Reza)