Masa Depan Konservasi: NAFAS Ajak Mahasiswa Lindungi Alam dengan Teknologi

redaksi
20 Feb 2025 19:41
Medan News 0 13
2 menit membaca

MEDAN, Kaldera.id – Yayasan Naluri Fauna Indonesia (NAFAS) menggelar Seminar Bela Negara 2025 dengan tema “Peran Konservasi Berbasis Teknologi: SMART Patrol, Pemetaan Digital, dan Sistem Perlindungan Terintegrasi bagi Mahasiswa dan Kelompok Pecinta Alam di Indonesia”. Acara ini berlangsung di Gedung Muhammadiyah, Jalan Sisingamangaraja, Medan, pada Kamis (20/2/2025) secara hybrid, memungkinkan peserta hadir langsung maupun daring.

Seminar ini merupakan hasil kerja sama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan serta Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan NAFAS, Badar Johan, menekankan bahwa perlindungan lingkungan tak hanya tentang ekosistem, tetapi juga terkait dengan kedaulatan negara.

“Saat ini, keanekaragaman hayati Indonesia menghadapi ancaman serius, mulai dari perburuan liar hingga perusakan hutan dan ekosistem laut. Ini bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga menyangkut pertahanan negara. Jika kita kehilangan keanekaragaman hayati, kita kehilangan salah satu kekuatan besar bangsa,” ujarnya.

Badar berharap seminar ini menjadi titik awal untuk membangun kesadaran dan memperkuat kolaborasi dalam upaya konservasi.

“Flora, fauna, dan ekosistem Indonesia adalah warisan yang harus kita jaga bersama. Mahasiswa dan generasi muda memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan alam untuk masa depan,” tambahnya.
Seminar ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi lingkungan dan komunitas pecinta alam, di antaranya,TFCA Sumatera, Forum Harimau Kita, Forum Konservasi Gajah Indonesia, Forum Orangutan Indonesia, Yayasan Badak Indonesia, dan lainnya.

Seminar ini turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari BBKSDA Sumatera Utara, BBTNGI, BTNBG, Balai Gakkum Sumatera, akademisi, praktisi lingkungan, serta aktivis dari berbagai NGO dan komunitas pecinta alam.

Acara ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi konservasi yang membagikan pengalaman serta wawasan terkait strategi perlindungan lingkungan berbasis teknologi.

Seminar dibuka oleh Sapto Aji Prabowo, yang menjadi pemateri utama. Yayasan Naluri Fauna Indonesia mengapresiasi antusiasme dan kontribusi dari seluruh narasumber, peserta, dan pihak yang mendukung terselenggaranya seminar ini.

“Seminar ini membuka wawasan tentang pentingnya teknologi dalam mendukung konservasi. Kami berharap ilmu yang didapat hari ini dapat menjadi pemicu bagi lebih banyak kolaborasi dan aksi nyata untuk menjaga alam Indonesia,” ujar Badar Johan menutup acara.

Semangat melindungi keanekaragaman hayati tidak berhenti di seminar ini. Ke depannya, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam menjaga warisan alam Indonesia demi generasi yang akan datang. (Reza)