MEDAN, kaldera.id – Anggota DPRD Kota Medan, Zulham Effendi menyerukan perlunya penguatan pembinaan terhadap generasi muda di wilayah Medan Belawan yang hingga kini masih diliputi persoalan kenakalan remaja dan aksi tawuran.
Ia menilai kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani secara kolaboratif oleh semua elemen masyarakat.
Menurut Zulham, upaya pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Ia menekankan pentingnya pelibatan aktif masyarakat, khususnya tokoh agama, organisasi keislaman, hingga kelompok pemuda, untuk menanamkan nilai-nilai moral dan karakter kepada remaja di Belawan.
“Kita harus kencangkan pembinaan terhadap pemuda-pemudi di Medan Belawan. Baik melalui peran lembaga keislaman seperti MUI, BKM Masjid, Remaja Masjid, ibu-ibu pengajian, majelis taklim hingga STM dan lainnya,” tegas Zulham saat ditemui di Gedung DPRD Medan, Senin (14/07/2025).
Ia juga mengajak seluruh organisasi masyarakat (ormas) dan komunitas lokal yang telah lama eksis di Belawan agar tidak tinggal diam. Menurutnya, mereka memiliki potensi besar dalam mendampingi dan mengarahkan anak-anak muda agar tidak terjerumus ke jalan kekerasan.
“Ormas-ormas kepemudaan dan semua organisasi yang ada di Belawan harus bahu membahu membina generasi muda. Ini tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.
Selain pembinaan, Zulham menilai tindakan tegas dari aparat pemerintah dan kepolisian juga diperlukan. Ia mendesak agar pihak kecamatan dan kepolisian mengambil sikap tegas terhadap para pelaku tawuran agar tidak berkembang menjadi budaya kekerasan yang meluas.
“Sudah saatnya aparat bertindak tegas terhadap pelaku tawuran. Jangan dibiarkan tumbuh menjadi budaya kekerasan. Ini menyangkut masa depan generasi kita,” ujarnya.
Sebagai kawasan pesisir dengan dinamika sosial yang tinggi, Belawan menghadapi tantangan serius dalam menjaga stabilitas sosial. Aksi tawuran yang semakin sering terjadi tak hanya mencoreng citra daerah, tetapi juga menimbulkan keresahan bagi warga.
Zulham berharap agar semua unsur masyarakat, mulai dari tokoh agama, pemuda, organisasi kemasyarakatan, hingga pemerintah, dapat duduk bersama dan menyusun strategi bersama demi menyelamatkan generasi muda Belawan dari kehancuran moral dan sosial.
“Kita tidak bisa diam. Kita harus bertindak bersama untuk menyelamatkan masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (Reza)