Ads

Revalidasi Lancar, Bobby Nasution Dinilai Serius Majukan Geopark Toba

redaksi
27 Jul 2025 10:15
Medan News 0 1
2 menit membaca

 

TOBA, kaldera.id — Proses revalidasi status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba yang digelar pada 21–25 Juli 2025 berlangsung lancar dan menghasilkan respons positif. Keberhasilan ini dinilai sebagai cerminan keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Gubernur Bobby Nasution, dalam mengembangkan kawasan Danau Toba sebagai destinasi berkelas dunia.

Selama proses penilaian oleh tim asesor UNESCO, sejumlah geosite utama seperti Sipinsur, Huta Ginjang, Huta Siallagan, dan Air Terjun Sipiso-Piso menjadi lokasi utama kunjungan. Setiap titik destinasi menunjukkan peningkatan signifikan, baik dari aspek pengelolaan, ketersediaan fasilitas, edukasi kepada publik, hingga keterlibatan aktif masyarakat setempat.

Ketua Youth Geopark Caldera Toba UNESCO, Gito Pardede, menyampaikan bahwa keberhasilan tahapan revalidasi kali ini menunjukkan kepemimpinan yang proaktif dari Pemerintah Provinsi. “Kami menyaksikan bagaimana Pemerintah Provinsi Sumut, di bawah kepemimpinan Pak Bobby Nasution, benar-benar hadir dalam setiap tahapan persiapan hingga pelaksanaan revalidasi,” ujar Gito pada Kamis (24/7).

Menurutnya, dukungan yang diberikan pemerintah bukan hanya bersifat seremonial, tetapi diwujudkan melalui pendampingan dan pemenuhan seluruh indikator yang disyaratkan UNESCO. Ia pun yakin, dengan pola kerja yang terstruktur ini, berbagai program lanjutan akan terus digulirkan untuk memperkuat status Kaldera Toba sebagai geopark kelas dunia.

Gito juga menambahkan, peran serta masyarakat lokal tidak akan bisa maksimal tanpa dorongan kebijakan dan dukungan anggaran dari pemerintah. “Keterlibatan aktif masyarakat tidak mungkin berjalan maksimal tanpa dukungan politik dan anggaran yang kuat dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Dengan penyelenggaraan revalidasi yang berlangsung tertib dan partisipatif, komunitas pemuda pelestari Geopark Toba itu menyatakan optimisme bahwa status Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark dapat terus dipertahankan.

“Kami percaya Kaldera Toba bukan hanya warisan geologi, tapi juga cermin masa depan kawasan ini. Kepemimpinan Pak Gubernur memberi ruang besar bagi generasi muda untuk ikut menjaga, mengedukasi, dan memajukan Danau Toba,” tutup Gito.

Sebagai informasi, proses revalidasi UNESCO terhadap setiap geopark global dilakukan empat tahun sekali sebagai bentuk evaluasi terhadap keberlanjutan dan konsistensi pengelolaan kawasan. Status Kaldera Toba yang diraih sejak 2020 diharapkan kian kokoh melalui kerja sama lintas sektor yang dipimpin langsung oleh pemerintah daerah.
(Reza)