Jejak Perjalanan Gula Nipah Di Batang Sari

redaksi
3 Sep 2025 20:19
Medan News 0 1
4 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – YAYASAN Konservasi Pesisir Indonesia (Yakopi) bersama masyarakat Desa Batang Sari mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan produksi gula nipah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Sakiman, perwakilan dari kelompok binaan Yakopi di Desa Pasar Rawa, Kabupaten Langkat, yang sejak 2021 berhasil memproduksi gula nipah berkualitas.

Dalam pelatihan ini, dia membagikan pengalaman dan teknik pengolahan yang efektif untuk mendorong peningkatan kualitas serta nilai jual produk gula nipah di Desa Batang Sari.

Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Yakopi memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan program restorasi pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat.

Sebagai upaya untuk menunjang berjalannya kegiatanYakopi melakukan audiensi dengan Bupati Indragiri Hilir H. Herman, ST., MT., untuk memaparkan rencana strategis yang mengintegrasikan pelestarian ekosistem mangrove, pemanfaatan berkelanjutan potensi nipah, dan pengembangan ekonomi kreatif pesisir.

Desa Batang Sari terpilih menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan pengelolaan nipah karena desa ini memiliki sumber daya nipah dengan potensi besar yang diketahui setelah peninjauan oleh tim Yakopi melalui pemetaan potensi program restorasi dan sumber daya nipah alami.

Melalui koordinasi dengan kelompok dan pemerintah desa, Yakopi berharap pelatihan pengelolaan nipah yang digelar di Desa Batang Sari ini mampu memperkuat ekonomi lokal sekaligus mendukung ketahanan pangan masyarakat pesisir.

Meskipun akses menuju desa tergolong menantang, antusiasme peserta tetap tinggi. Kegiatan ini diikuti 36 peserta, terdiri dari 23 laki-laki dan 13 perempuan. Dari jumlah tersebut, 10 orang merupakan kelompok pemuda (youth) yang terdiri atas 7 laki-laki dan 3 perempuan. Seluruh peserta berasal dari masyarakat Desa Batang Sari, yang memiliki keinginan untuk mengelola nipah beserta masyarakat yang juga pernah berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan penanaman mangrove.

Bupati Indragiri Hilir (Inhil) memberikan apresiasi dan menunjukkan antusiasme yang besar terhadap rencana program restorasi pesisir Yakopi. Beliau berharap program yang akan dilaksanakan tidak hanya memberikan kontribusi terhadap lingkungan, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menjadi penunjang dalam peningkatan kapasitas kehidupan masyarakat, mengingat besarnya potensi komoditi yang dimiliki oleh wilayah Inhil.

Sebagai tindak lanjut dari audiensi tersebut, ke depan akan dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Yakopi dengan Kabupaten Indragiri Hilir yang saat ini sedang dalam proses persiapan. Selain itu, Pemkab Indragiri Hilir juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini dan mengharapkan program restorasi pesisir oleh Yakopi ini dapat terlaksana sebagaimana semestinya. Dukungan dari pemerintah kabupaten ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor sehingga program ini dapat memberi dampak nyata, baik dari sisi lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan warga.

Pelatihan ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak lainnya, antara lain perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau yaitu Aprillia Yunita dan Marta Lestina, DKP Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yaitu Syamsuria , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Inhil yaitu Kasmaruddin dan Tri Emrinelson, Kapolsek Mandah yaitu Budi Ikhsani, SH. Perwakilan Kecamatan Mandah yaitu Zida Akmal, M.Ap, serta Kepala Desa Batang Sari Tairo.

Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama agar program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Tairo selaku Kepala Desa Batang Sari menyampaikanmereka siap menyambut dengan baik Yakopi dengan program khususnya memanfaatkan sumber daya nipah di Desa Batang Sari. Harapannya, Yakopidapat terus mendampingi kelompok hingga tercapai tujuan kesejahteraan ekonomi masyarakat.”

Herlin Hutabarat, selaku Project Manager Yakopi untuk wilayah Riau-Kepri, menambahkan keputusan melaksanakan program gula nipah di Desa Batang Sari bukan tanpa alasan. Ada beberapa parameter yang menjadi acuan oleh tim teknis Yakopi Riau sebelum menentukan pilihan.

“Melalui sosialisasi, kami juga menyampaikan permohonan agar masyarakat berpartisipasi aktif dan antusias terhadap program ini, sehingga dapat mencapai tujuan akhirnya yaitu meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya Desa Batang Sari,” katanya.

“ Kami berharap program ini juga memperkuat ikatan antara Yakopi dan Desa Batang Sari, tidak hanya dari sisi restorasi, tetapi juga melalui pemberdayaan masyarakat. Dukungan dari pemerintah desa, kabupaten, bahkan provinsi sangat diperlukan demi kesuksesan dan keberlanjutan program ini, serta agar desa ini semakin berkembang di masa mendatang, kata Herlin Hutabarat.

Selama pelatihan yang dibimbing Sakiman, peserta mempelajari teknik produksi gula nipah yang lebih efektif dan bernilai jual tinggi. Dalam pelatihan ini, peserta mempelajari teknik penggoyangan dan penderesan nipah serta praktik pemasakan gula nipah dari awal hingga menjadi gula. Antusiasme terlihat di setiap sesi, mulai dari praktik langsung hingga diskusi interaktif.

Selain meningkatkan keterampilan, pelatihan ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk mencetak pelatih-pelatih baru melalui program Training of Trainers (TOT) di Desa Batang Sari. Dengan adanya pelatih lokal, diharapkan teknik produksi gula nipah yang efisien dan bernilai ekonomi dapat terus diajarkan kepada generasi berikutnya, sekaligus memperkuat kemandirian dan keberlanjutan usaha masyarakat setempat.

Sebagai tindak lanjut, dibentuk grup koordinasi untuk memudahkan komunikasi, berbagi informasi, dan memastikan implementasi berkelanjutan secara mandiri di tingkat masyarakat melalui koordinasi antara Yakopi, kelompok masyarakat, dan pemerintah Desa Batang Sari.

Kegiatan ini menjadi langkah awal yang diharapkan dapat menjaga potensi sumber daya pesisir, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga setempat. Dengan semangat kolaborasi, masyarakat Batang Sari percaya bahwa “dari nipah untuk sejahtera” bukan sekadar slogan, tetapi target nyata yang dapat diwujudkan bersama.