MEDAN, kaldera.id – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Jalan Sunggal, Selasa (16/9/2025). Masjid ini dipilih karena merupakan salah satu masjid tertua di Kota Medan yang sarat nilai sejarah.
Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman dibangun pada 1630-an oleh Datuk Adir dan direnovasi tahun 1885 oleh Datuk Badiuzzaman Surbakti.
Pembangunannya menggunakan ribuan putih telur sebagai perekat karena saat itu Belanda melarang penggunaan semen. Masjid ini juga pernah menjadi pusat perlawanan terhadap penjajahan sekaligus tempat para raja dan datuk menyusun strategi perang.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengatakan pemilihan masjid bersejarah ini bertujuan mengingatkan masyarakat akan warisan Islam berusia ratusan tahun di Medan.
“Masjid ini memiliki cerita panjang, mulai dari penyebaran agama hingga pusat perlawanan melawan penjajah. Sejarah ini harus kita pertahankan dengan cara memakmurkan masjid,” ujar Rico.
Ia juga mengajak masyarakat bersyukur atas peninggalan sejarah yang memperkuat nilai keislaman dan menjadi kebanggaan Kota Medan.
Rico juga menekankan pentingnya mencontoh teladan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memimpin keluarga dan masyarakat.
“Nabi Muhammad SAW adalah contoh pemimpin yang jujur dan amanah, seorang suami yang menyayangi istri, dan ayah yang penyabar, Saya berharap keteladanannya dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta keluarga dan masyarakat yang harmonis,” jelasnya.
Rico Waas juga menambahkan, dalam membangun sebuah kota salah satunya dapat dimulai dari keluarga. Artinya seorang suami harus bisa memimpin keluarga dengan baik, begitupula istri bisa melayani dengan baik pula. Bila itu bisa diterapkan, Rico Waas meyakini Kota Medan juga akan baik dan aman.
“masalah kenakalan remaja seperti narkoba bisa berawal dari keluarga yang kurang harmonis. Karena itu saya berharap kita dapat mengikuti kedamaian keluarga Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan contoh dalam keluarga kita. Saling menghormati dan saling menyayangi,” tambahnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri seribuan masyarakat itu, menghadirkan penceramah Al Ustadz Abdil Muhadir Ritonga. Dengan gaya khasnya beliau menyampaikan empat alasan diadakanya Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu untuk mendengarkan sejarah Nabi Muhammad SAW, memuji baginda Nabi Muhammad SAW, memberikan makan orang banyak, dan menimbulkan rasa cinta terhadap Maulid Nabi kepada anak-anak.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini turut dihadiri Sultan Deli Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, unsur Forkopimda Kota Medan, dan lainnya. (Reza)