Ads

Kasek Balitbang DPP Golkar Apresiasi Gerak Cepat Bahlil Setop Tambang Nikel Raja Ampat

redaksi
11 Jun 2025 17:58
2 menit membaca

MEDAN, kaldera.id – Kepala Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar, Leriadi, S.Sos, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat (gercep) Menteri Investasi/Kepala BKPM yang kini menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ad Interim, Bahlil Lahadalia, dalam menghentikan operasional tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Menurut Leriadi, keputusan Bahlil membekukan izin usaha pertambangan (IUP), termasuk milik PT Gag Nikel—anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM)—adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi lingkungan serta menjawab ketimpangan ekonomi akibat aktivitas tambang yang lebih banyak menguntungkan korporasi besar.

“Ini langkah konkret dan berpihak. Kita tidak ingin masyarakat lokal, terutama pelaku UMKM, hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri,” ujar Leriadi, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (10/6/2025).

Sebagai Koordinator Ijeck Effect Sumatera Utara dan mahasiswa pascasarjana UNAS Jakarta, Leriadi juga menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.

Ia menilai keputusan Bahlil ini juga menunjukkan komitmen pribadi sebagai tokoh yang pernah besar dan menempuh pendidikan di Papua, mulai dari Seram Timur hingga Fakfak dan Jayapura.

“Langkah ini bukan hanya soal regulasi, tapi juga panggilan nurani untuk menjaga kampung halaman. Ini menjadi teladan bahwa orang Papua juga punya tanggung jawab dan peran besar untuk merawat tanah mereka,” tegasnya.

Leriadi menambahkan, IUP yang dibekukan bukan diterbitkan di masa Bahlil menjabat, melainkan sejak era Menteri ESDM sebelumnya, Ignasius Jonan. Oleh karena itu, menurutnya, langkah ini adalah bentuk koreksi kebijakan yang objektif dan berpihak pada masyarakat kecil.

Menutup pernyataannya, Leriadi menyatakan dukungan penuh terhadap Bahlil agar tetap konsisten menghadapi berbagai pihak yang merasa terganggu oleh kebijakan ini.

“Ada yang mungkin tidak senang karena bisnisnya terdampak, tapi kami siap mendukung dan menyosialisasikan langkah positif ini ke masyarakat luas,” pungkasnya.(frozi/red)