MEDAN, kalderda.id – Pemerintah pusat saat ini terus melakukan kampanye menggunakan tumbler untuk mengurangi sampah plastik. Program ini diikuti oleh pemerintah daerah. Dengan harapan masyarakat sampai lapisan bawah menerapkan dalam kehidupan sehari –hari.
Di Kota Medan sendiri, kampanye tersebut masih sebatas di tingkat instasi lingkungan Pemko. Belum menyentuh ke masyarakat bawah. Keberhasilan dari kampanye tersebut juga belum terlihat.
“Masih sebatas di instansi pemerintah saja dan kantor –kantor. Belum ke masyarakat luas. Masalah dampaknya terhadap pengurangan sampah plastik, saya tidak tahu. Masalah sampah bukan kewenangan kami. Kecuali sudah bergabung nanti,” jelas Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis di Lapangan Cadika Medan, Rabu (18/12/2019).
Sementara itu, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni menambahkan, kampanye ini memang belum dilakukan secara masif. Belum ke sasaran utama. Hanya saja program ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam merubah kebiasaan.
Kota Medan saat ini memproduksi sampah sebanyak 2000 ton setiap harinya. Khusus sampah plastik, 30% dari jumlah tersebut.
“Tujuannya untuk membangun edukasi dan ajakan untuk membuat formulasi baru yang nantinya menjadi budaya atau kebiasaan. Dengan begitu ke depannya menjadi minat dan kebiasaan ini tidak dari pemerintah, tapi masyarakat itu sendiri kepada masyarakat lainnya. Tidak lagi menggunakan air kemasan yang selesai digunakan langsung di buang,” jelasnya.
Pemko Medan saat ini sudah membentuk tim untuk menggerakan masyarakat. Tim ini nantinya dibagi untuk melakukan kampanye, baik di masyakarat, sekolah, dan lainnya. Tim ini terus bergerak untuk memobilisasi dan eksplorasi masyarakat menggunakan tumbler.
“Saat ini hasilnya belum terlihat. Belum bisa diukur berhasil atau tidaknya kampanye tersebut.Inikan pemahaman masing -masing,” tambahnya. (reza sahab)